Manga Blue Lock chapter 268 sub Indo berjudul Pressure atau Tekanan.
Dalam manga Blue Lock chapter 268 bahasa Indonesia, Rin Itoshi tampak kewalahan saat menghadapi Michael Kaiser dan Yoichi Isagi.
Walau begitu, pembaca masih bisa melihat duel intens antara Isagi vs Rin di manga Blue Lock 268.
Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler Blue Lock chapter 268
Chapter dimulai dengan orang-orang yang bersorak untuk Michael Kaiser.
Selain itu, ada juga yang menyebutkan bahwa gol Kaiser adalah gol terbaik di Liga Neo Egoist.
Salah satu penonton: Aku suka tim Kaiser dan Isagi!
Sendo: Apakah gol seperti itu mungkin dilakukan…? Emperor memang hebat, kau benar-benar rival sejatiku!
Lorenzo mengatakan bahwa setelah gol tersebut, nilai jual Michael Kaiser menjadi 500 juta.
Barou kemudian mulai berpikir: Jadi, apa yang akan kau lakukan sekarang, Isagi?
Loki: Apa ini evolusi Michael Kaiser yang kau incar, Noa?
Noa: Iya, tapi kau harus mengkhawatirkan timmu sendiri.
Noa : Pelatih yang tidak kompeten…
Loki: Jika kami kalah, maka kami kalah, itu saja. Aku sedang mencari orang berbakat… aku yakin Charles masih punya banyak hal untuk dipamerkan.
Shidou: Bukankah kita baru saja menyaksikan ledakan yang luar biasa? Bagaimana ini PXG-san? Bukankah kalian sudah tamat?
Karasu: Tenangkan dirimu, Monster. Pertama-tama, kita harus menghancurkan idiot yang hanya mengandalkan otot itu.
Nanase: Bagaimana ini, Rin-san?
Rin: Berisik, aku sedang berpikir…
Rin sedang memikirkan momentum Bastard Munchen yang tidak berhenti.
Evolusi Isagi dan kebangkitan Kaiser terus-terusan terjadi.
Keduanya terus berusaha menciptakan gaya bermain baru untuk tim mereka, tapi, chemistry antara keduanya masih belum selesai.
Monolog Rin: Kalau begitu, aku bisa menghancurkannya… aku akan merusak semuanya!
Permainan dimulai kembali, Rin mengoperkan bola ke Nanase.
Nanase berencana untuk membangun permainan lalu secara hati-hati menghubungkan bolanya ke Rin.
Sayangnya, Isagi tiba-tiba mendekatinya. Nanase berpikir bahwa ini adalah tekanan iblis yang sangat berbeda.
Nanase meminta maaf dan berkata bahwa dia akan segera kembali seperti sedia kala.
Rin yang masih kesal berpikir bahwa bola dari Nanase akan menyentuh kakinya.
Sayangnya, bola malah dipotong oleh Kaiser.
Kaiser dan Isagi tengah berkompetisi untuk menjadi raja di lapangan.
Monolog Rin: Di rivalitas tingkat tinggi kini, kami tertelan oleh mereka!
Monolog Rin: Sialan… aku datang sejauh ini untuk menghancurkan Isagi! Sejak kekalahanku waktu itu, aku mendedikasikan waktuku untuk pertarungan ini demi mengalahkanmu, tapi aku tidak merasa telah mencapai titik tersebut…
Monolog Rin: Jika aku bisa mengendalikan konsentrasi itu… aku pasti bisa mengalahkan Isagi dan Sae…
Monolog Rin: Aku akan kalah lagi! Tingkat perkembangan Isagi jauh lebih cepat dariku? Aku tak bisa melihat jalan menuju kemenangan…
Monolog Rin: Hasratku untuk balas dendam akan terbunuh! Obsesiku akan hancur? Aku akan remuk…
Monolog Rin: Ah, Isagi, ini dia… aku ingin tekanan ini dari Isagi!
Isagi: Aku bisa melihatnya, pecundang nomor satu!
Rin bergerak menuju Isagi!