Kembalinya Scopper Gaban di Arc Elbaph One Piece chapter 1146 mungkin menjadi salah satu titik balik terbesar seri ini.

Ia tidak hanya bisa mengajari Luffy cara melampaui level kekuatannya saat ini, tetapi ia juga bisa membantu Bajak Laut Topi Jerami melawan musuh-musuh mereka (seperti yang dilakukannya terhadap Ksatria Suci).

Namun, mungkin ada lebih banyak hal penting tentang dirinya dalam kisah terakhir daripada yang terlihat.

Julukan Scopper Gaban, Yasan, secara langsung diterjemahkan menjadi ‘ulat sutra’, yang juga bisa berarti duri ulat sutra, yang menghubungkannya dengan Saint Sommers.

Namun, hal yang lebih besar tentang mantan Bajak Laut Roger itu mungkin adalah kapak kembarnya, yang menghubungkannya dengan figur ciptaan Tiongkok, menjadikan Scopper Gaba seseorang yang dapat membelah Langit dan Bumi.

Disclaimer: Artikel ini berpotensi mengandung spoiler dari seri manga One Piece chapter 1146 dan mengungkapkan pendapat penulis.

Manga One Piece chapter 1146 Bahasa Indonesia: Menjelajahi Pentingnya Scopper Gaban di Arc Elbaph

Scopper Gaban adalah bagian dari Bajak Laut Roger, yang konon menyaingi kru lainnya seperti Gol D Roger dan Silvers Rayleigh.

Hal ini membuatnya mendapat gelar tangan kiri Raja Bajak Laut. Sejak Bajak Laut Roger bubar, Scopper Gaban pindah ke lereng gunung Pulau Elbaph dan mendapat julukan ‘Pemakan Gunung’ dan ‘Yasan.’

Ia tampil pertama kali di hadapan Bajak Laut Topi Jerami di Arc Elbaph One Piece saat Trio Romance Dawn sedang mencari kunci yang akan membebaskan Loki dari belenggunya.

Saat ini di One Piece, Gaban membantu guru Sekolah Walrus dalam mengalahkan monster imajiner.

Para penggemar mungkin berpikir ini mungkin satu-satunya perannya, tetapi mungkin ada lebih banyak hal yang terjadi pada Gaban di titik cerita ini.

Julukan Gaban ‘Yasan’ mungkin terlihat seperti sesuatu yang diberikan orang kepadanya karena suatu alasan acak. Namun, arti dari julukan ini mungkin menentukan lawan yang akan dilawan Gaban di Arc Elbaph One Piece.

‘Yasan’ secara langsung diterjemahkan menjadi ‘ulat sutra’ dalam bahasa Jepang.