HALAMAN SEBELAS
SUKUNA: Omong kosongmu menjijikkan.
SUKUNA: Katakan apa yang ingin kau katakan.
YUJI: Kau tahu…
HALAMAN DUA BELAS
YUJI: Sampai saat ini, kupikir aku harus hidup untuk memenuhi peranku sebagaimana yang kupahami.
YUJI: Kupikir jika aku mati seperti itu, setidaknya aku bisa menganggapnya sebagai kematian yang pantas.
YUJI: Tapi sekarang… Kurasa itu tidak sepenuhnya benar.
HALAMAN TIGA BELAS
YUJI: Mengajak jalan-jalan anjing, membesarkan keluarga, peran apa pun seperti itu tidak apa-apa.
YUJI: Bahkan jika kau tidak punya apa-apa seperti itu, asal kau bisa makan, buang air, dan tidur…
YUJI: ….Bahkan jika kau terbaring sakit di tempat tidur, bahkan jika kau menghabiskan hidupmu tanpa koneksi dan tidak ada yang tersisa darimu…
YUJI: Hanya fragmen kecil kenangan yang membentuk seseorang yang terombang-ambing di tempat lain yang memberi nilai pada kehidupan manusia.
HALAMAN EMPAT BELAS
YUJI: Itu tidak ada hubungannya dengan bagaimana seseorang meninggal.
YUJI: Aku tidak akan pernah memaafkan siapa pun yang bertindak seolah-olah nilai itu tidak ada.
YUJI: Sukuna… Aku membencimu.
YUJI: Manusia bukanlah alat. Kita tidak dilahirkan dengan peran tertentu.
YUJI: Aku tidak tahu apakah manusia pada dasarnya baik atau jahat.
HALAMAN LIMA BELAS
YUJI: Mungkin aku yang salah.
YUJI: Jadi kupikir setidaknya aku harus membiarkanmu melihat…
YUJI: …kemanusiaan seseorang selain dirimu sendiri. Dari seseorang yang tidak kau anggap berharga.
SUKUNA: …
SUKUNA: Aku tidak merasakan apa pun.
SUKUNA: Aku mengerti semua yang kau katakan, bocah.
SUKUNA: Namun… aku sama sekali tidak merasakan apa pun.
SUKUNA: Sama seperti yang kau rasakan saat melihat betapa sepinya kota ini.
SUKUNA: Kau sudah menduganya.
SUKUNA: Jadi…
SUKUNA: Apa?