Menjadi manga yang paling terkenal di dunia saat ini, siapa sih yang gak tahu soal One Piece dan mangakanya Eiichiro Oda?
Namun, dibalik kesuksesannya saat ini, jika kita mundur jauh ke belakang, sebenarnya banyak sekali lika-liku perjuangan yang harus dialami sang mangaka, Oda-sensei, agar One Piece bisa mendapatkan serialisasi di majalah Shonen Jump.
Seperti apa kisah perjuangan One Piece sampai akhirnya bisa mendapatkan serialisasi dan meledak seperti sekarang?
Simak kisahnya berikut ini!
BACA JUGA: One Piece: Mengulik Battle Royale yang Dimaksud Oda Sensei, Siapa Saja yang Bakal Terlibat?
Pada awalnya, One Piece sempat ditolak tiga kali oleh para petinggi di kantor Shonen Jump.
Sampel Bab 1 dari serial One Piece pada awalnya hanya menceritakan tentang Luffy yang menyelamatkan sebuah desa.
Akan tetapi, Oda memutuskan untuk memfokuskan latar belakang Luffy di awal cerita.
Takanori Asada (Editor Pertama manga One Piece di Shonen Jump) sangat kesal dengan para bosnya yang pada saat itu terus menolak One Piece.
Bahkan katanya Asada sempat bermimpi dia membuat bosnya babak belur pada suatu malam.
Suatu hari, Asada terus bertanya kepada salah satu bosnya di sebuah restoran/ bar dari pukul 9 malam hingga 7 pagi mengapa mereka tidak memahami betapa luar biasanya One Piece yang dibuat Oda.
Bahkan Kazuhiko Torishima, sang editor legenda yang bertanggung jawab atas manga Dragon Ball pun ragu jika One Piece akan mendulang kesuksesan.
Berbeda dengan Torishima, Sasaki (Saat ini bekerja di Viz) dan Ibaraki justru percaya bahwa One Piece akan menjadi populer.
Akhirnya, ketika serialisasi One Piece telah diputuskan, Oda pun menantang Torishima dan berkata bahwa Torishima harus mengaku kalah pada Oda jika One Piece terbukti jadi populer nantinya.
Tak lama setelah itu, One Piece pun sukses besar!