Spoiler Manga Blue Lock chapter 282: Rin Berhasil Lewati Igaguri Saat Isagi Menantangnya dengan Evolusi Barunya
- November 4, 2024
- comments
- Sorenamoo
- Posted in JejepanganManga
Manga Blue Lock chapter 282 mengungkap apakah Michael Kaiser adalah seorang jenius atau pemain berbakat.
Selain itu, manga Blue Lock chapter 282 juga memperlihatkan Isagi menganalisis “para jenius” dan “pelajar berbakat” dan membandingkannya dengan “tipe dunia” dan “tipe diri.” Dengan itu, Isagi menyimpulkan status Kaiser yang sebenarnya.
Pada chapter sebelumnya, Ego Jinpachi menjelaskan rumus evolusi kepada Anri Teieri.
Berdasarkan penjelasannya, Isagi masih dapat berevolusi, karena para jenius dan pelajar berbakat berbagi tahap yang sama.
Sementara itu, reaksi Kaiser terhadap Godspeed Loki dalam pertandingan tersebut menunjukkan bahwa ia juga seorang pelajar berbakat.
Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler dari manga Blue Lock chapter 282.
Spoiler Manga Blue Lock chapter 282 bahasa Indonesia: Isagi Yoichi menganalisis para jenius dan pemain berbakat di lapangan
Menurut spoiler Blue Lock chapter 282, chapter mendatang, berjudul Need You, akan melanjutkan dari akhir chapter sebelumnya saat Julian Loki berhasil mencuri bola dari Noel Noa. Sedangkan untuk Sistem Pergantian Pemain Bintang, hanya tersisa 59 detik lagi.
Spoiler Blue Lock chapter 282 kemudian mengalihkan fokusnya ke Yoichi Isagi, karena ia percaya bahwa Michael Kaiser bukanlah seorang jenius melainkan seorang pemain berbakat, yang melihat lapangan seperti yang ia lihat.
Setelah berpikir lebih dalam, Isagi menyadari bahwa semua yang telah dilakukan Kaiser hingga saat ini, bahkan Kaiser Impact—tendangan tercepat di dunia—adalah senjata yang dihitung oleh otak.
Itu bukanlah senjata yang tidak dapat dipahami, seperti yang dimiliki oleh Rin dan Loki.
Proses berpikir ini membuat Isagi mengingat konsep pemain tipe dunia dan tipe diri.
Jika pemain berbakat melakukan hal-hal yang tampak berharga bagi dunia, itu berarti pemain berbakat adalah pemain tipe dunia dan para jenius adalah pemain tipe diri.
Ini berarti bahwa mengejar apa yang memberi nilai bagi diri sendiri membuat seseorang menjadi jenius.
“Para jenius” dapat ditemukan karena “para pemain berbakat.”
Mereka mengagumi dan berhadapan satu sama lain dan tidak pernah berada dalam hierarki.
Dengan proses berpikir ini, pikiran Isagi akhirnya menjadi jernih.
Hingga saat ini, meskipun menjadi pemain berbakat, ia mencoba bersaing dengan para jenius di wilayah mereka.
Pada kenyataannya, ia perlu menunjukkan bakatnya dengan cara yang berbeda.