Berikut ini adalah spoiler dan RAW Manga Jujutsu Kaisen 265.
Spoiler dan RAW Manga Jujutsu Kaisen 265 ini berjudul ‘That Day’ atau ‘Hari Itu’.
Pada spoiler dan RAW Manga Jujutsu Kaisen 265 ini, kita melihat obrolan Yuji dan Sukuna.
Ketika bicara soal bunga, Yuji bertanya kenapa Sukuna tahu mengenai jenis bunga.
Sukuna mengatakan kalau itu mungkin saja dari ingatan Megumi.
Kemudian Yuji sadar kalau Sukuna mungkin sudah tahu semua tempat yang dia tunjukkan.
Mengingat Sukuna juga tinggal dalam tubuh Yuji.
Tapi Sukuna menyangka, dia mengatakan tidak akan membaca ingatan yang tidak berguna.
Yuji kemudian mengajak Sukuna menangkap udang karang.
Yuji: “Ini cobalah tangkap.”
Yuji: “Atau Penyihir Terkuat tidak bisa menangkap udang karang?”
Sukuna: “Diam!”
Sukuna berhasil menangkap seekor udang karang tapi mereka mulai beradu mulut.
Yuji dan Sukuna bertengkar tentang udang siapa yang lebih besar.
Sukuna: “Punyamu lebih kecil.”
Yuji: “Punyamu udang karang Amerika, punya udang karang Jepang. Punyaku lebih langka.”
Yuji kemudian menunjukkan tempat lain.
“Pusat Perbelanjaan ini dibuka saat umurku 5 tahun. Semua toko di sekitarnya jadi tutup karena itu.”
“Aku sedih karena tempat perbelanjaan ditutup, tapi aku memaafkan mereka karena ada bioskop di atasnya.”
“Ini adalah pedesaan yang abu-abu tapi jika kau pindah sedikit dari kota, banyak sekali daerah hijaunya.”
Sukuna: “Aku tidak mengkhawatirkan apapun sejak awal.”
Yuji kemudian membawa Sukuna ke sebuah padang rumput.
Yuji: “Lihat, seperti kata orang ‘hijau sejauh mata memandang’.”
Yuji: “Aku dulunya sering menangka belalang di sawah, tapi belakangan aku tidak melihat mereka, apakah pestisida bertambah canggih atau bagaimana?”
Yuji: “Di sini es krimnya enak, aku menggunakan semua uang sakuku untuk beli es krim pada hati itu dan aku muntah.”
Sukuna: “Rupanya sejak dulu kau sudah tidak punya otak.”
Yuji: “Ayo main panahan!”
Yuji: “Kuda itu mengagumkan, tidak peduli seberapa sering aku melihatnya, kepala mereka selalu tampak lebih besar.”
Yuji: “Kakek sering membawaku ke peternakan ini. Kalau dipikir-pikir, dia melakukan semua yang harusnya dilakukan orang tuaku.”
Yuji dan Sukuna kemudian bermain panah, sang Raja Kutukan mendapatkan skor sempurna.
Yuji: “Sial, kau sama sekali tidak menggemaskan.”
Sukuna: “Tentu saja aku lebih berpengalaman darimu.”
Yuji: “Ya, itu msuk akal.”