Toei Animation mengungkapkan kalau penundaan penayangan One Piece, Digimon, dan Dragon Ball Super dikarenakan mereka menjadi target serangan Ransomware.
Seperti yang telah dilaporkan oleh NHK, Toei Animation ini menjadi target dari virus Ransomware yang masuk kedalam jaringan dan server internal mereka.
Serangan ransomware seperti ini, terutama pada perusahaan besar menjadi hal yang biasa sejak beberapa tahun belakangan ini.
Japan Computer Emergency Response Team Coordination Center (JPCERT) mengungkapkan bahwa cyberattack seperti ini menjadi lebih sering terjadi sejak pandemi, yang mana meningkat pesat dari 20.000 laporan pada tahun 2019 menjadi 35.000 laporan di 9 bulan pertama pada tahun 2021.
Virus ini bekerja dengan mengenkripsi atau menyalin file penting di komputer atau server perusahaan, setelahnya para pembuat ransomware ini akan meminta bayaran dari target mereka untuk menghapus enkripsi atau menghentikan file-file tersebut tersebar secara online.
Laporan tersebut tidak mengatakan kalau Toei membayar mereka untuk ini, tapi perusahaan ini memang mematikan jaringan internal mereka untuk mengkonfirmasi virus tersebut dan seberapa besar dampak kerusakan yang ditimbulkan olehnya.
Mereka mengatakan, “Sejauh mana situasinya masih dalam penyelidikan, dan upaya sedang dilakukan untuk menormalkan operasi. Kami sangat meminta maaf kepada penggemar kami atas segala kekhawatiran yang ditimbulkan.”
Toei Animation telah mengumumkan hal ini sejak tanggal 6 Maret lalu saat ada “Pihak Ketiga yang Tidak Berwenang” memasuki jaringan mereka, yang mengakibatkan beberapa proyek besar mereka harus ditunda karena hal ini.
Beberapa dari seri anime terkenalnya seperti One Piece, Digimon: Ghost Game, dan Dragon Quest: The Adventure of Dai ditunda penayangannya.
BACA JUGA: One Piece: Monkey D. Nika, Sang Pendiri dan Pembebas Ras Manusia, Bukan Ras Asli di Dunia One Piece?