Kurangnya jeda panjang memungkinkan busur emosional cerita menjadi konsisten, menciptakan hal yang lebih dalam dan keterikatan khusus padanya.
One Piece adalah anime yang telah berkembang dalam format ini selama beberapa dekade dan terus berlanjut hingga hari ini dan berhak mendapatkan gelarnya sebagai Raja Shonen.
Namun, mempertahankan jadwal itu tidak mudah untuk ditiru.
Berbeda dengan kelebihan ini, anime yang sudah berjalan lama memiliki risiko masalah produksi.
Beberapa serial kesulitan menciptakan level kualitas yang bisa diandalkan karena jadwal yang padat.
Sementara seri manga yang sudah selesai menawarkan banyak bahan sumber untuk dikerjakan, manga yang sedang berlangsung menimbulkan risiko lain.
Sebuah anime bisa menyimpang dari manga, seperti Fullmetal Alchemist (2003), atau menyertakan busur pengisi konstan, yang seringkali memiliki reputasi buruk karena kurangnya cerita kanonik, seperti Naruto: Shippuden.
Dengan Fullmetal Alchemist: Brotherhood, anime ini dibuat ulang sepenuhnya untuk tetap setia pada manga sampai akhir.
Namun, jika tidak ada adaptasi otentik, penggemar bisa dibuat frustrasi dan kecewa.
Saat ini, format musiman dengan anime seperti My Hero Academia, Demon Slayer dan Attack on Titan adalah pendekatan yang lebih populer.
BACA JUGA : Bedah Karakter – Saitama, Sang Hero Terkuat di One Punch Man