Mereka bisa melihat bakat yang dimiliki oleh Yoichi Isagi dan Shoei Barou.
Setelah melihat rivalitas kedua pemain, Snuffy membandingkannya dengan rivalitas Noa dan Ego.
Sayangnya, Noa tiba-tiba menolak ide itu saat dia ingin rivalitas Isagi dan Barou lebih panjang dari rivalitasnya dengan Ego.
Dia takut apabila pemain Blue Lock terus berkembang seperti ini, Jepang bisa memenangkan Piala Dunia.
Blue Lock 231 lalu beralih ke Alexis Ness dan Michael Kaiser.
Setelah Ubers mencetak gol kedua, Ness mulai panik.
Saat itulah Kaiser memintanya untuk tetap tenang.
Dia percaya bahwa ada beberapa celah dalam pertandingan ini, yang apabila digunakan secara baik, bisa membantu mereka meraih kemenangan.
Setelah pertandingan dilanjutkan, pemain dari kedua tim mulai menyemangati satu sama lain untuk mencetak gol selanjutnya.