
One Piece: Scopper Gaban Gabungkan Haki Observasi dan Persenjataan untuk Lukai Holy Knight Sommers!
- May 10, 2025
- comments
- Sorenamoo
- Posted in JejepanganManga
Dalam chapter One Piece terbaru yang berlatar di Elbaf, Scopper Gaban dari Bajak Laut Roger memamerkan teknik haki yang luar biasa, menggabungkan observasi tingkat lanjut dan haki persenjataan secara bersamaan.
Penggabungan ini memungkinkannya untuk mendeteksi dan mengeksploitasi kelemahan regenerasi lawan yang seharusnya tidak dapat ditembus, sehingga mengungkap batas baru dalam potensi haki.
Sementara Luffy, Zoro, dan Topi Jerami lainnya telah mengalami kemajuan yang signifikan, penampilan Scopper menunjukkan bahwa ia berada di depan zamannya.
Pertarungannya dengan para Ksatria Suci mengisyaratkan bahwa Oda mungkin telah meramalkan evolusi haki ini sejak awal seri, yang selanjutnya memperkaya pengetahuan dan kedalaman dunia.
Disclaimer: Artikel ini adalah teori spekulatif dan mencerminkan pendapat penulis.
Dasar-dasar penggabungan Haki di One Piece
Rayleigh pernah menjelaskan bahwa haki terwujud dalam “warna” yang secara alami disukai individu berdasarkan bakat mereka.
Sama seperti seorang seniman yang menggabungkan warna-warna primer untuk menciptakan warna-warna baru, Scopper tampaknya telah menemukan cara memadukan berbagai bentuk haki untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru.
Panel manga dengan jelas memperlihatkan Scopper segera mendeteksi keberadaan raksasa dan Topi Jerami saat tiba di pantai Elbaf—sebuah penerapan haki observasi tingkat lanjut yang melampaui sekadar deteksi keberadaan menjadi sesuatu yang mirip dengan fungsi radar.
Yang membuat teknik Scopper benar-benar revolusioner bukanlah hanya menggunakan dua jenis haki secara bersamaan, yang merupakan sesuatu yang pernah terlihat sebelumnya, tetapi menggabungkannya menjadi satu kemampuan baru.
Saat menghadapi Holy Knight Sommers, Scopper menunjukkan kemampuan untuk “melihat” titik lemah dalam kemampuan regenerasinya.
Ini sejajar dengan teknik “Brain Point” milik Chopper, di mana ia menganalisis dan mengidentifikasi kelemahan lawan menggunakan “Scope.”
Perbedaan pentingnya adalah Scopper tidak hanya mendeteksi kelemahan tetapi juga memasukkan data observasi yang tepat ini ke dalam haki persenjataannya, menciptakan apa yang bisa disebut “persenjataan disinfektan yang ditargetkan.”