Selama Arc Penghancuran Konoha di serial Naruto, motivasi Orochimaru untuk menusuk tangannya sendiri daripada tubuh mantan gurunya, Hiruzen Sarutobi si Hokage Ketiga, tidak jelas. Namun, hal itu mungkin mengindikasikan empatinya pada sang guru.
Pada awal Arc Penghancuran Konoha di serial Naruto, Orochimaru menangkap mantan gurunya, Sarutobi, dan mengarahkan kunai ke tenggorokannya.
Namun, alih-alih mencoba mengeksekusi Sarutobi dengan cepat, Orochimaru menusuk tangannya sendiri dan melepaskannya sang Hokage Ketiga.
Ia membiarkan salah satu ninja terkuat kala itu saat Orochimaru mencoba untuk menghancurkan desa Konoha.
Tindakan Orochimaru ini tampaknya kontraproduktif dan sama sekali tidak logis untuk individu yang perhitungan dan bersikap dingin seperti dirinya.
Namun, saat pikiran Orochimaru mungkin kacau balau, motivasi di dalam pikiran itu berpotensi terungkap dengan melihat ke masa lalu dan wataknya secara keseluruhan.
Kepada Sarutobi, Orochimaru mengaku bosan jika langsung menghabisi mantan gurunya tersebut.
Namun, perkataan Orochimaru sepertinya hanya alasan belaka.
Dengan semua tujuannya di depan mata: kehancuran Konoha dan perekrutan paksa Sasuke Uchiha, tidak mungkin seorang Orochimaru merasa bosan.
Dia menggunakan pengakuan kebosanan dan pura-pura menguap untuk menyembunyikan emosinya yang sebenarnya.
BACA JUGA: Mengungkap Kekuatan Asli Hakari, Penyihir Jujutsu Kaisen yang Bisa Lampaui Gojo Satoru