Jiraiya merupakan salah satu karakter paling kuat di serial Naruto.
Ini karena Jiraiya bersama dua rekannya Tsunade Senju dan Orochimaru merupakan Tiga Sannin Legendaris dari Konoha.
Jiraiya juga menjadi alasan Itachi Uchicha dan Kisame tidak menyerang Naruto selama dia berlatih dengan sang Petapa Genit.
Bahkan, Itachi mengatakan kalau dia dan Kisame melawan Jiraiya kedua akan tetap kalah.
Bertarung melawan Sannin Legendaris dikatakannya sebagai sesuatu yan mustahil.
Hanya saja dengan kekuatan yang mumpuni seperti itu, kenapa dia tidak menjadi Hokage?
Padahal, Hokage merupakan posisi yang diperuntukkan sebagai shinobi terkuat.
Jawabannya, Jiraiya sebenarnya beberapa kali ditawari posisi tersebut.
Tapi Jiraiya menolaknya.
Kenapa demikian?
Seperti sudah disinggung, Jiraiya beberapa kali ditawari posisi sebagai Hokage.
Momen tersebut terjadi ketika Hokage Ketige, Hiruzen Sarutobi memutuskan untuk pensiun.
Hokage Ketiga sebenarnya lebih memilih Orochimaru, hanya saja muridnya itu dianggap sebagai shinobi berbahaya.
Kemudian dia menjatuhkan pilihan kepada Jiraiya yang kemudian ditolak.
Jiraiya justru menyarankan Minato Namikaze, atau ayah Naruto sebagai Hokage.
Asal-usul Jiraiya dalam serial Naruto menjadi salah satu teka-teki besar
Tawaran kedua dilakukan ketika Orochimaru menyusup ke Konoha dan membunuh Hokage Ketiga.
Di sini, Jiraiya ditunjuk sebagai kepala konselor dan Hokage Kelima.
Tapi, lagi-lagi dia menolak dan justru menyarankan Tsunade Senju sebagai Hokage.
Saat Tsunade terbaring karena serangan Akatsuki Pain, nama Jiraiya kembali dibahas.
Meski saat itu dia sudah tewas di tangan Pain, namanya tetap disebut sebagai kandidat Hokage.
Pilihan kemudian jatuh kepada Danzo, yang justru tewas di tangan Sasuke Uchiha sebelum diangkat resmi sebagai Hokage.
Alasan utama Jiraiya menolak menjadi Hokage tidak lain karena rasa bersalahnya.
Dia merasa bersalah dan bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Orochimaru.
Hubungan Jiraiya dan Orochimaru mirip seperti Naruto dan Sasuke.
Mereka seperti saudara ketimbang teman biasa atau rekan satu tim.
Fakta bahwa Orochimaru menjadi pengkhianat membuat Jiraiya merasakan sakit hati dan dihantui rasa bersalah.
Di pikirannya, bagaimana seorang Hokage yang bertugas melindungi dan memimpin tidak bisa melindungi teman dan saudaranya.
Saat Orochimaru menjalani hidup sebagai pengkhianat Konoha, Jiraiiya juga lebih banyak menghabiskan waktu di luar.
Dia menghimpun informasi soal Orochimaru dan terbiasa hidup bebas.
Kesibukan Jiraiya sebagai penulis juga membuatnya tidak bisa berada di kantor Hokage sepanjang hari.
Alasan lain adalah Jiraiya memiliki inferiority complex.
Dia merasa menelan banyak kegagalan, termasuk mendapatkan hati Tsunade.
Kegagalan melindungi muridnya Nagato juga membuat Jiraiya dihantui rasa tidak panas.
Tentu saja, alasan-alasan tersebut tidak berkaitan dengan kemampuan Jiraiya sebagai seorang shinobi.
Dari segi kekuatan, dia tetap salah satu yang terbarik.
Namun menyandang gelar Hokage dengan banyak kisah cerita menyakitkan dalam hidupnya tampaknya tidak sesuai dengan jalan pikiran Jiraiya.