Alasan utama Jiraiya menolak menjadi Hokage tidak lain karena rasa bersalahnya.
Dia merasa bersalah dan bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Orochimaru.
Hubungan Jiraiya dan Orochimaru mirip seperti Naruto dan Sasuke.
Mereka seperti saudara ketimbang teman biasa atau rekan satu tim.
Fakta bahwa Orochimaru menjadi pengkhianat membuat Jiraiya merasakan sakit hati dan dihantui rasa bersalah.
Di pikirannya, bagaimana seorang Hokage yang bertugas melindungi dan memimpin tidak bisa melindungi teman dan saudaranya.
Saat Orochimaru menjalani hidup sebagai pengkhianat Konoha, Jiraiiya juga lebih banyak menghabiskan waktu di luar.
Dia menghimpun informasi soal Orochimaru dan terbiasa hidup bebas.
Kesibukan Jiraiya sebagai penulis juga membuatnya tidak bisa berada di kantor Hokage sepanjang hari.
Alasan lain adalah Jiraiya memiliki inferiority complex.
Dia merasa menelan banyak kegagalan, termasuk mendapatkan hati Tsunade.
Kegagalan melindungi muridnya Nagato juga membuat Jiraiya dihantui rasa tidak panas.
Tentu saja, alasan-alasan tersebut tidak berkaitan dengan kemampuan Jiraiya sebagai seorang shinobi.
Dari segi kekuatan, dia tetap salah satu yang terbarik.
Namun menyandang gelar Hokage dengan banyak kisah cerita menyakitkan dalam hidupnya tampaknya tidak sesuai dengan jalan pikiran Jiraiya.
KLIK DI SINI UNTUK BACA ARTIKEL NARUTO