Kimetsu no Yaiba: 3 Perbedaan yang Terdapat di Manga dan Anime Season 2, Ada Detail Penting yang Tidak Dimasukkan di Dalam Animenya!
- February 23, 2022
- comments
- Urusai
- Posted in AnimeJejepanganManga
Season 2 anime Kimetsu no Yaiba merupakan salah satu anime season terbaik pada tahun ini.
Meski sebagian besar bagian arc Distrik Hiburan ini telah diadaptasi dengan epik didalam animenya, tetap saja terdapat perbedaan adaptasi anime dari manganya.
Untuk para penggemar yang hanya melihat anime dan tidak membaca manganya, inilah 3 perbedaan yang terdapat di dalam manga dan anime Kimetsu no Yaiba arc Distrik Hiburan:
3. Anime Menghilangkan Detail Penting Pada Pedang Tengen
Tengen Uzui menggunakan senjata pedang ganda yang dihubungkan dengan rantai, dan dia menggunakannya mirip seperti nuchaku.
Di dalam manganya, sebuah dialog naratif menjelaskan tentang pedang Tengen yang memiliki kekuatan ledakan, yang mana sebelum melawan Gyutaro dan Daki, tidak ada seorangpun yang dapat selamat dari serangannya yang menggunakan pedang tersebut.
Animenya tidak memiliki narator, jadi informasi ini mungkin dikecualikan karena kurangnya cara untuk mengkomunikasikan informasi secara realistis.
Meski begitu, kekuatan ledakannya ini membantu menjelaskan kenapa pertarungan terakhir Tengen dan Gyutaro penuh dengan ledakan besar yang terjadi terus-menerus.
Hal ini terjadi karena Tengen mengeluarkan seluruh kemampuan dari pedangnya.
Menariknya, detail penting tentang pedang sang Hashira Suara ini bisa dikatakan sebagai penghilangan detail terbesar di seluruh arc Distrik Hiburan.
2. Season 2 Memiliki Beberapa Adegan yang Hanya Ada di Dalam Anime
Di dalam manganya, arc Distrik Hiburan memiliki 30 chapter dan bahkan dengan arc singkat Kimetsu no Yaiba ini, season 2 nya lebih memilih menambahkan konten untuk meningkatkan cerita daripada memotong materi untuk menghemat waktu.
Arc Distrik Hiburan dimulai dengan Tanjiro yang kembali dari sebuah misi.
Meski begitu, misi ini, dimana Tanjiro dan Nezuko bertarung melawan iblis seperti laba-laba, tidak pernah ada didalam manganya dan tidak ada informasi apapun tentang misi ini di manga kecuali hanya informasi tentang Tanjiro yang kembali dari sebuah misi.
Misi ini sendiri tidak terlalu penting untuk plot ceritanya, tapi siapa yang tidak suka dengan mereka berdua yang bertarung bersama?
Di dalam manganya, mereka langsung pergi ke Rumah Wisteria setelah mereka sampai di Yoshiwara, tempat Distrik Hiburan berada.
Di animenya, pertama, ada adegan menyenangkan dari Inosuke dan Zenitsu, dengan sang Hashira Suara menjadi babysitter mereka karena disana mereka berkeliaran untuk menjelajah (dalam kasus Inosuke, dia melarikan diri) kota.
Ini adalah tambahan yang tidak terlalu signifikan kedalam plotnya, tapi sangat membantu dan meningkatkan dinamik antara mereka dengan sang Hashira baru dengan Tengen yang terpaksa mengejar anak-anak barunya ini.
Adegan terakhir yang ditambahkan di dalam anime arc Distrik Hiburan ini adalah flashback Tengen dan para istrinya yang mengunjungi makam keluarga Uzui.
Flashback yang ada di animenya ini membantu para penonton untuk sedikit lebih memahami sang Hashira dan membuatnya jelas kalau dia dan para istrinya memang saling mencintai satu sama lain.
Arc Distrik Hiburan adalah waktu untuk Tengen bersinar, jadi penambahan flashback ini lebih memperkenalkan karakternya dan membantu menjelaskan anggapan yang salah kalau Tengen akan menjadi Hashira kedua yang gugur melawan Iblis Bulan Atas.
1. Animenya Sangat Memperbesar Skala Pertarungan Terakhir Melawan Gyutaro
Pertarungan terakhir antara Tengen dan Gyutaro di animenya adalah pertarungan paling spektakuler yang terdapat di anime Kimetsu no Yaiba.
Meski begitu, pertarungan di manganya bisa dikatakan jauh lebih “tenang”.
Di manganya, setelah Tengen mengeluarkan teknik “Partitur Musik”nya, hanya terdapat sedikit pertarungan kecil sebelum Tanjiro bergabung untuk memenggal kepala sang iblis.
Animenya mengubah pertarungan kecil tersebut menjadi seperti pertarungan berkecepatan tinggi di DragonBall dengan banyak ledakan dan kehancuran di dalamnya.
Tentunya kekalahan pertama dari salah satu Iblis Bulan Atas setelah ratusan tahun sangat layak untuk mendapatkan pertarungan yang lebih dramatis daripada di dalam manganya, dan animenya melakukan pekerjaan yang sangat bagus dalam hal ini.
Selain itu, di dalam manganya, ketika mayat Gyutaro meledak, radius ledakannya jauh lebih kecil, tidak seperti di anime yang radius ledakannya sebesar satu kota.
Di manganya juga tidak ada adegan Nezuko yang menggunakan teknik darah iblisnya untuk menetralkan ledakan tersebut, karena ledakannya memang tidak sebesar itu.
Adegan tambahan di animenya ini juga sangat masuk akal dan bisa dimengerti untuk meningkatkan hype dramatisnya.
Perubahan dari manganya ini juga memberikan sesuatu untuk dilakukan oleh Nezuko daripada hanya sekedar tidur saat ledakan tersebut terjadi.
Baca berita dan informasi mengenai anime serta manga lainnya hanya di Sorenamoo