Halaman 11
Fukuzawa: Oh!
Nobara: Siapa yang menyangka bakal ada situasi klasik seperti itu sekarang…
Megumi: Siapa yang bisa mengingat wajah pelanggan yang bertemu hostess? Bagiku, alasanmu itu tidak masuk akal.
Nobara: Orang yang mengeluarkan satu juta yen, siapa yang akan melupakannya?
Yuji: Kedengarannya cukup manis.
Nobara: Kau tidak mengerti apapun, ‘kan?
Halaman 12
Yuji: Hei! Jangan murung begitu. Kau tidak akan dieksekusi atau semacamnya kok.
Pelaku: Apa yang akan kalian lakukan padaku? Aku sudah melewati usia di mana seharusnya aku bisa berkomunikasi dengan cara benar… aku bahkan menyalahkan semuanya pada wanita itu…
Yuji: Aku memikirkan itu setelah Kusakabe-sensei dan aku bertukar tubuh denganmu, Gojo-sensei!
Gojo: Menurutku itu tidak masalah, tapi, bagaimana mengatakannya, ya? Bukankah kita sudah punya Gojo Satoru?
Yuji: Apa?
Gojo: Aku ingin kau memikirkannya lebih jauh lagi, pikirkan soal masa depan, Yuji.
Halaman 13
Gojo: Memang benar, ada impian yang aku ingin kau mewujudkannya apabila sesuatu terjadi padaku. Tapi inilah saatnya aku mulai menyadari realita, akan ada waktu di mana kalian berkembang melampauiku, bukan? Menurutku setidaknya akan ada satu dari kalian yang mulai melupakanku dan mengembangkan kekuatan yang jauh berbeda dariku.
Yuji: Kami tidak akan melupakanmu. Sepertinya kau bertingkah aneh, kau juga jadi agak malu-malu, apa kau baik-baik saja?
Gojo: Hah, dasar bocah. Ini adalah kepercayaan diri. Kepercayaan diri yang tak pernah kumiliki sebelumnya. Aku berharap banyak pada kalian. Mengerti, Yuji?
Halaman 14
Yuji: Kau sadar bahwa dirimu mengacau, menurutku itu yang penting. Cobalah untuk berbenah diri, lalu bantulah kami di misi kami berikutnya! Aku berharap banyak padamu!
Nobara: Oh iya, apa yang akan kau lakukan dengan benda itu?
Yuji: Oh, aku membuangnya.
Nobara: Apa?!
Yuji: Jangna khawatir! Itu sudah tidak berbahaya lagi. Seharusnya itu bisa jadi jimat yang sempurna sekarang.
Megumi: Ayolah…
Yuji: Semua akan baik-baik saja.
Halaman 15
Mahito: Halo, Sukuna! Siapa yang menyangka kita akan bertemu di sini…
Sukuna: Wah, wah… Apa ini? Percakapan kedua kita?
Mahito: Teknikku bisa mengacaukan jiwa. Ini adalah dunia sisa. Selamat datang di jalur di mana jiwa-jiwa berjalan menuju siklus hidup dan mati. Aku ingin bertanya padamu, kau bohong, ‘kan? Pada dirimu sendiri dan yang lainnya. Kau tidak hidup berdasarkan keinginanmu.