Saat Naruto dan Sasuke bersama-sama dianggap sebagai salah satu duo terbaik dalam waralaba, penggemar sering lupa apabila keduanya bermusuhan satu sama lain di sebagian besar serialnya.
Mengingat bahwa persaingan mereka dimulai pada usia 12 tahun, seringkali tidak jelas seberapa dekat keduanya di serial Naruto.
Bahkan, prinsip Naruto dan Sasuke saling berlawanan dengan apa diyakini masing-masing individu.
Serial karya Masashi Kishimoto ini menceritakan karakter tituler yang seorang anak yatim piatu dan dijadikan Jinchuriki dari Monster Ekor Sembilan pada saat kelahirannya.
Sejak saat itu, dia sendirian saat berusaha untuk menjadi Hokage dan mendapatkan rasa hormat dari sesama penduduk desa.
Meskipun waralaba didasarkan pada ninja, ceritanya sendiri tidak terlalu berfokus pada bagian tersembunyi dari ninja.
Sebaliknya, cita-cita seorang Shinobi dipegang di tempat yang jauh lebih tinggi, lebih dekat seperti samurai.
Jadi, dalam cerita, sering dianggap pengecut jika seseorang mengeroyok lawan mereka yang dalam keadaan terluka parah.
Namun demikian, kritik yang sama tidak berlaku untuk karakter tituler ini ketika sang protagonis utama menggunakan Kagebunshin no Jutsu ikoniknya.
Meskipun dapat dianggap bahwa dia tidak menghadapi kritik seperti itu karena dia adalah protagonisnya, perlakuan tidak adilnya cukup jelas.
BACA JUGA: Jujutsu Kaisen: Anggota Tiga Klan Penyihir Terkuat Beserta Teknik Terkutuk Uniknya Masing-masing
Jika ada karakter lain yang melakukan hal yang sama di setiap pertarungan, mereka akan dicap pengecut oleh karakter lain.
Karena protagonis melakukannya, tidak ada yang berani menentangnya kecuali Uchiha Sasuke.
Berbeda dengan karakter lain, Sasuke tahu mengapa Naruto mengandalkan Jutsu Kagebunshin.
Sejak kelahirannya sendiri, putra Hokage Keempat itu tinggal sendirian dan sering tidak memiliki teman untuk menghabiskan waktu bersama.
Karena itu, dia mengandalkan Kagebunshin untuk menikmati waktunya.
Sasuke tahu bahwa kesepian adalah bagian menyakitkan dari masa lalu Naruto.
Namun demikian, Sasuke adalah satu-satunya orang yang mengolok putra Minato karena menggunakan Kagebunshin no Jutsu.
Selama pertarungan mereka di Lembah Akhir, Sasuke mengkritiknya karena menggunakan jutsu ikoniknya, namun, alasan yang dia nyatakan adalah kesepiannya.
Kejadian ini membuktikan betapa Sasuke tidak keberatan menyakiti perasaan Naruto selama dia mampu mencapai tujuannya, yaitu untuk membunuh lawannya dan menjadi Hokage.
Dia ingin mereformasi Dunia Shinobi dan ingin menyingkirkan rintangan terbesar dari jalannya.
BACA JUGA: Profil Singkat Antagonis Utama Baru di Serial Anime Jujutsu Kaisen Season 2, Toji Fushiguro!
Sementara tujuannya sangat besar, mungkin ada cara lain bagi Sasuke untuk mencapainya, daripada ingin membunuh Naruto.
Selain itu, dia mengejek Naruto karena menggunakan jutsu paling ikoniknya.
Sasuke juga menghubungkannya dengan rasa sakitnya yang terdalam.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Sasuke tidak sedekat yang digambarkan oleh penggemar dengan Naruto.