Blue Lock: Bukan Yoiichi Isagi, Justru Reo Mikage yang Jadi Penyebab Kehancuran Seishiro Nagi!

April 16, 2025
comments
Sorenamoo
Posted in Jejepangan Manga

Seperti yang pasti diketahui para penggemar, alasan utama di balik kejatuhan Seishiro Nagi di Blue Lock adalah karena ia tidak lagi bersemangat.

Ia tidak memiliki tujuan nyata yang ingin dicapainya dan tidak memiliki inspirasi untuk melakukan yang terbaik, yaitu keajaiban.

Bahkan, ia membutuhkan bantuan Reo untuk menemukan semangat baru yang membantunya melampaui para pesaingnya.

Karena hal ini, banyak penggemar yang percaya bahwa orang yang bertanggung jawab atas kejatuhan Nagi adalah Yoichi Isagi.

Namun, pada chapter terakhir manga tersebut akhirnya Ego Jinpachi mengonfirmasi siapa yang bertanggung jawab.

Yang mengejutkan, orang yang bertanggung jawab atas kejatuhan Nagi adalah orang yang ingin melihatnya berkembang, Reo Mikage.

Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler dari manga Blue Lock.

Ego Jinpachi menyalahkan Reo Mikage atas kejatuhan Seishiro Nagi di Blue Lock

Dengan Seishiro Nagi berada di peringkat ke-24 di Neo Egoist League, para penggemar tahu bahwa tidak lama lagi sang penyerang akan “dikeluarkan” dari Blue Lock.

Seperti yang diharapkan, di bab terakhir manga, Ego Jinpachi meminta para pemain yang tidak berada di peringkat 23 teratas untuk “dikeluarkan”, yang berarti waktu mereka di Blue Lock akhirnya berakhir.

Tepat saat Losers Gate terbuka, Yoichi Isagi bertanya kepada Ego Jinpachi mengapa Nagi tidak lolos.

Menurut Ego, meskipun Nagi memiliki beberapa momen bagus, perbedaan antara permainan bagus dan buruknya terlalu besar.

Oleh karena itu, gajinya mencerminkan kemampuannya.

Saat itulah Reo Mikage turun tangan.

Ia meminta Ego Jinpachi untuk mengulang perhitungan karena rasanya tidak tepat bagi pemain “jenius” seperti Seishiro Nagi yang diakui di seluruh dunia untuk menghilang pada tahap seperti itu.

Saat itulah Ego Jinpachi membalas dengan menjelaskan mengapa Seishiro Nagi pantas untuk “DILOCK OFF.”

Menurutnya, bakat Nagi telah memudar.

Bakat bukanlah kekuatan untuk percaya pada kemampuan seseorang, tetapi untuk membuktikannya.

Selama pengejaran seperti itu, orang sering kali melampaui bakat mereka dan mendapat kesan bahwa momen kebetulan adalah kekuatan mereka yang sebenarnya.

Inilah yang terjadi dengan Seishiro Nagi saat orang-orang menciptakan ilusi bahwa tendangan voli lima tipuannya terhadap Bastard Munchen adalah batas kemampuannya.

Di tengah-tengah ini, kesalahan terbesar Nagi adalah mencetak gol itu.

Setelah mencetak gol ajaib itu secara kebetulan, Nagi yakin ia telah mencapai mimpinya untuk menang melawan Isagi.

Momen itu secara efektif memuaskan Nagi. Oleh karena itu, ia tidak lagi memiliki api yang dibutuhkan untuk mengasah bakatnya.

Secara realistis, Nagi bisa saja menjaga apinya tetap menyala.

Bahkan jika kalah, ia seharusnya mencoba untuk menang sendiri. Di tengah-tengah ini, yang benar-benar membunuh bakat Nagi adalah keputusan untuk bekerja sama lagi dengan Reo Mikage.

Meskipun bakat Nagi telah memudar, Reo terus menyiraminya, berharap bakatnya akan berkembang lagi.