Dalam Serial Attack On Titan, Titan hanya bisa dibunuh dengan memotong tengkuknya, mengapa demikian ?
Manusia tinggal dibalik tiga tembok Pulau Paradis dimana dikabarkan bahwa Titan pertama kali muncul pada 107 tahun lalu sebelum tahun 850.
Setelahnya para Titan menginvasi dan memusnahkan umat manusia hingga hampir punah.
Mereka memiliki kemampuan regenerasi yang cepat yaitu hanya dalam hitungan menit saja tubuh yang hilang dapat kembali lagi.
Cara yang tepat untuk membunuhnya adalah dengan memotong bagian tengkuk dengan dua pedang dengan ukuran antara 1 meter dan 10 cm.
Tengkuk Titan mirip dengan tumit Achilles dan menyerangnya dapat mengakibatkan kematian beserta kemampuan regenerasinya.
Hal ini mungkin saja benar, karena memotong tengkuk Titan sama saja memotong otak manusia yang terserap dan terdapat sistem saraf di dalam Titan.
Ini artinya dapat membunuh Titan dan orang yang berada di dalamnya yang berfungsi untuk mengendalikan.
Kita tahu bahwa Titan Murni hanya dapat menyerap tulang belakang manusia, sedangkan Sembilan Titan Legenda dapat menyerap keseluruhan tubuh manusia yang menjadikannya jauh lebih kuat.
Jika sistem saraf di tengkuk diputus, maka Titan dapat mati karena kehilangan koneksi tubuhnya.
Beberapa mayat menguap dengan cepat menjadi kerangka yang kemudian berubah menjadi debu.
Berdasarkan spoiler yang timbul dari fans, bahwa Titan beroperasi dengan memanaskan gas lalu mengembangkan polimer seperti serat karbon hingga membentuk sebuah badan berotot dan raksasa.
Namun serat ini lemah dalam hal kekuatan geser yang menyebabkan mereka dapat dipotong deengan mudah menggunakan pedang.
Dalam Novel Ringan Attack On Titan : Before the Fall menjelaskan kelemahan Titan ketika anggota Survey Corps bernama Solm Hume mengorbankan dirinya dengan meledakkan dirinya diatas leher Titan.
Setelah mengalami banyak trial dan error, pembuat peralatan manuver vertikal yaitu Angel Alltonen mengetahui bahwa tengkuk adalah kelemahan Titan.
BACA JUGA : Minggu Wibu – Nino Nakano Waifu Cakep & Tsundere di Go Toubun no Hanayome