Blue Lock Season 2 dikritik sebagai bencana, dengan penonton menyebutnya sebagai “presentasi PowerPoint.”
Meskipun alasan di balik dugaan produksi yang buruk itu tidak jelas, seorang animator dari serial tersebut baru-baru ini mengungkapkan kenyataan pahit dari industri animasi Jepang, dengan menyoroti bagaimana masalah keuangan memengaruhi kualitas.
Martin Reyes, seorang animator untuk Blue Lock Season 2, berbagi dalam sebuah video TikTok bahwa ia ditugaskan untuk mengerjakan lima episode sekaligus dengan upah minimum dan waktu yang sangat sedikit.
Hal ini menyebabkan kualitas animasi acara itu di bawah standar.
Ia meninggalkan proyek tersebut setelah hanya menganimasikan satu episode.
Disclaimer : Semua pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini sepenuhnya milik penulis.
An animator known as Martín Reyes (@/MartinKiings on Twitter) has spoken about what happened during Blue Lock Season 2's production! (🧵) pic.twitter.com/K5Na2xYqEl
— seán 🇵🇸 (@cagedkris) October 23, 2024
Martin Reyes, seorang animator yang mengerjakan episode ke-2 Blue Lock Season 2, menggunakan akun TikTok-nya dan membahas masalah tentang animasi buruk dari serial sekuel itu.
Menurut sang animator, ia mulai mengerjakan seri sekuelnya sekitar sebulan yang lalu dan harus mengerjakan 5 episode.
Martin mulai mengerjakan episode 2 di mana ia harus mengelola 20 adegan.
Di sinilah masalah dimulai, karena Martin menyatakan bahwa para animator ditawari upah minimum dan waktu yang sangat sedikit untuk melakukan pekerjaan mereka.
Meskipun demikian, Martin dan animator lain yang terkait dengan seri tersebut telah melakukan yang terbaik.
Martin Reyes mengungkapkan bahwa hasil akhir karyanya diubah, dengan gerakan dari adegannya dihilangkan, sehingga apa yang seharusnya menjadi film tampak seperti gambar diam dalam episode tersebut.
Ia tidak menyalahkan tim produksi atau studio animasi, tetapi mengkritik masalah yang lebih luas dalam industri animasi Jepang.
Mengutip kontroversi dari Jujutsu Kaisen Season 2, Martin mencatat bahwa tim produksi mengerjakan proyek baru semata-mata untuk mencari keuntungan, mengabaikan kondisi buruk yang dihadapi oleh para animator.
This is one of Martín's cuts, which was either removed or replaced with a still frame. pic.twitter.com/xPl8Gd1VrP
— seán 🇵🇸 (@cagedkris) October 23, 2024
Martin mengakhiri video dengan menyatakan bahwa ia akan mengerjakan lebih banyak episode, seperti yang ia nyatakan sebelumnya, ia menawarkan untuk mengerjakan 5 episode, tetapi setelah menyaksikan usahanya diselamatkan ke panel diam, ia meninggalkan serial sekuel anime tersebut karena itu bukan sesuatu yang ia banggakan untuk ditunjukkan kepada dunia.
Kesimpulan
Dengan ingatan segar tentang adaptasi anime Uzumaki yang memakan waktu hampir 5 tahun dan mirip dengan Blue Lock Season 2, industri animasi Jepang mungkin ditakdirkan untuk jatuh.
Insiden MAPPA dengan Jujutsu Kaisen Season 2 tampaknya terjadi lagi dan lagi dengan lebih banyak seri yang mengabaikan kesehatan animator.
Ini semua kembali ke kata-kata Masao Maruyama, pendiri studio MAPPA dan salah satu veteran industri, yang dengan berani menyatakan bahwa Tiongkok akan menyalip Jepang.
Hal ini terjadi karena Tiongkok menanamkan modalnya di bidang animator, sedangkan tradisi ini perlahan menghilang di negara asal anime.
Perkataan Yoshiyuki Tomino, pelopor seri Gundam, juga selaras dengan kondisi saat ini, yang menyatakan bahwa Jepang akan kehilangan statusnya sebagai pemimpin animasi jika tidak berhenti memandang anime dari perspektif ‘uang’.