The Promised Neverland: 5 Alasan Kenapa Kau Harus Membaca Manganya
- February 4, 2021
- comments
- Urusai
- Posted in AnimeJejepanganManga
[Sebelum dilanjutkan, mungkin akan ada sedikit SPOILER, silahkan melanjutkan jika tidak masalah dengan hal ini]
The Promised Neverland karya Kaiu Shirai sukses besar di Weekly Shonen Jump, tapi mana yang harus kita ikuti agar dapat mengikuti ceritanya? Manga atau Animenya?
Sebenarnya dari segi manga ataupun anime memiliki keunggulannya sendiri-sendiri, dan kali ini akan kami berikan 5 alasan kenapa kalian harus membaca manganya:
1. Seni yang Bagus dan Unik
Tidak ada satupun manga yang sempurna tanpa tingkat seni yang bagus dan desain karakter untuk mengilustrasikan dunia yang dihuni oleh karakter tersebut.
The Promised Neverland mamiliki gaya seni uniknya tersendiri yang membuatnya berbeda dan dapat langsung dikenali diantara para rival shonen lainnya.
Tentu saja, seni di manganya pun juga memiliki detail yang bagus.
Didalamnya pun terdapat detail halus di setiap halamannya, bahkan di cover manganya juga sedikit menandakan event yang akan diceritakan.
Bahkan elemen kecil seperti ekspresi raut muka karakternya pun menceritakan banyak hal tanpa dia perlu mengatakan apapun.
2. Minimalis
Meski ada saatnya background yang detail sangat penting, tapi terkadang lebih sedikit background memiliki efek yang lebih bagus.
Di manga The Promised Neverland, ada banyak scene dimana tidak ada background apapun disekitar karakter tertentu.
Mungkin ada yang menganggap kalau ini merupakan sisi negatif dari manga, tapi ada sisi positif tidak terduga dari minimalis yang digunakan pada manga ini.
Dengan menggunakan background kosong di beberapa scene, hal ini akan membuat para pembaca fokus pada karakter dan pembicaraan yang ada di momen tersebut.
Aspek kecil seperti ini akan membuatnya lebih membekas di pikiran pembaca.
3. Perkembangan Cerita Yang Bagus (dan Cepat)
Manga The Promised Neverland memiliki perkembangan cerita yang bagus.
Suasana dan tensinya terasa jauh lebih lama di setiap momen scene, yang mana juga memberikan kesempatan untuk kita sedikit “mengambil nafas” di antara perkembangan cerita yang besar.
Karena waktu yang dikhususkan untuk membangun rencana, hingga melarikan diri, melihat mereka dapat melakukannya dalam 37 chapter yang ditunggu tiap chapternya terasa sangat menyenangkan.
4. Perkembangan Atmosfer Cerita yang Dapat Kita Bayangkan dengan Imajinasi
Komponen kunci untuk cerita horor adalah tensi dan atmosfernya.
Terkadang perumpamaan dan dialog sangat dibutuhkan untuk membuat hal ini dan menyerahkan sisanya pada imajinasi si pembaca.
Manga The Promised Neverland dapat melakukan hal ini dengan membiarkan beberapa momen tanpa penyelesaian agar dapat dibayangkan oleh pembacanya sendiri.
Dengan melakukan hal ini, atmosfer dari manga ini semakin meningkat di dalam pikiran pembaca di setiap mereka membuka halamannya.
Dengan memiliki imajinasi yang mengisi sendiri dialog pada apa yang akan dikatakan karakternya, hal ini terasa lebih personal dan momen yang mengejutkan ini dapat lebih mengena di dalam pikiran pembaca.
5. Manga yang Sudah Tamat
Sudah jelas manga The Promised Neverland tidak harus menunggu lama seperti versi animenya.
Dari akhir season pertamanya saja, manga ini sudah berjalan sekitar seratus chapter didepan animenya.
Untuk sebagian penggemar seri ini, mungkin terlalu lama kalau terus menunggu tiap episode anime yang hanya keluar seminggu sekali yang ceritanya masih tertinggal sangat jauh dari manganya.
Karena itulah untuk penggemar yang sudah tidak sabar untuk mengetahui apa yang terjadi selanjutnya, mereka dapat membaca versi manganya.
Sumber: cbr
Masa Lalu Sasha Blouse Shingeki no Kyojin Sebelum Masuk Militer, Wanita Asal Desa Dauper yang Punya Julukan Gadis Kentang
Sejarah Sasha Blouse Shingeki no Kyojin sebelum masuk militer.
Wanita yang memiliki julukan Gadis Kentang itu berasal dari Desa Dauper.
Sasha Blouse (Sasha Braus, サ シ ャ ・ ブ ラ ウ ス, Sasha Burausu) adalah anggota Scouts Regiment dan salah satu dari sedikit mantan anggota Korps Kadet ke-104, di mana dia menduduki peringkat ke-9 dari 10.
Dia adalah penimbun makanan kompulsif dengan cara bicara terlalu sopan.
Sasha sendiri berasal dari Dauper, sebuah desa di wilayah selatan Dinding Rose.
Sasha adalah seorang wanita muda dengan mata coklat muda dan rambut coklat kemerahan diikat ekor kuda yang mencapai pangkal lehernya.
Poninya dibelah sedikit ke bagian kanan yang menjulur menutupi wajahnya dan berhenti di tengah lehernya.
Dalam misi, dia mengenakan seragam standar Scout Regiment dengan kemeja abu-abu terang di bawahnya.
Saat tidak dalam misi, dia mengenakan blus lengan panjang sederhana dengan rok yang sedikit menutupi sepatu botnya.
BACA JUGA : Attack On Titan : Peran Penting Titan dalam Invasi ke Marley
Pada beberapa kesempatan, dia bahkan mengenakan rompi tanpa lengan di atas blusnya.
Dia memiliki sosok yang ramping dan tinggi rata-rata.
Pada tahun 854, Sasha tumbuh lebih tinggi dan rambutnya dipotong lebih pendek dengan poni yang lebih panjang.
Saat berada di Marley, dia mengenakan seragam Scout Regiment hitam dengan sabuk pendukung untuk perlengkapan mobilitas omni-directional miliknya, serta bandolier coklat yang membawa klip amunisi untuk senapannya.
Sasha adalah gadis yang ramah dan suka bersenang-senang.
Berasal dari Desa Dauper, dia memiliki aksen lokal, tetapi secara aktif menyembunyikannya.
Sasha merasa malu karena sering menggunakan ucapan formal, bahkan ketika berbicara dengan sesama kadetnya.
Awalnya, Sasha agak penakut dan cenderung membuat kesalahan saat berada dalam situasi stres.
Dia agak berpikiran sederhana dan eksentrik, tetapi, yang mengejutkan, intuisinya sangat tajam, sangat berani, dan dia telah dianggap sebagai penilai yang bijak tentang keadaan serta bahaya.
BACA JUGA : Petarungan Ganas Empat Titan dalam Attack On Titan Semakin Memperpanas Situasi
Sasha memiliki nafsu makan yang luar biasa; makan memberinya kepuasan dan kelegaan yang cukup besar, terutama selama masa stres yang hebat.
Makanan juga sering kali menjadi satu-satunya hal yang ada di pikirannya saat dia merasa nyaman.
Begitu kompulsif dalam keinginannya untuk makan, dia telah terbukti bersedia mencuri makanan dari gudang infanteri dan / atau dapur hingga mendapatkan julukan “Gadis Kentang” (芋 女 Imon’na?) setelah mencuri kentang lalu dengan linglung menjelaskan alasannya ketika atasannya menangkapnya.
Dia mungkin mengembangkan kecenderungan rakus ini karena masa mudanya berjuang untuk berburu dan mencari makanan.
Sebelum dia dewasa dan masuk militer, Sasha terbukti agak tidak toleran dan berpikiran tertutup.
Dia hanya peduli pada dirinya sendiri dan desanya.
Hal itu diperparah oleh semua orang dari Dinding Maria yang datang dan berburu semua hewan yang ada di hutan.
Selain itu, dia menolak untuk mengubah tradisi mereka demi kebaikan yang lebih besar.
Sasha pernah berdebat dengan ayahnya, karena sang ayah mengatakan padanya untuk tidak makan daging dari tanah saat musim dingin.
BACA JUGA : Attack on Titan: Peringkat Para Titan Berdasarkan Kekuatannya
Sang ayah gagal menghentikan Sasha.
Saat Sasha memakan dagingnya, sang ayah menjelaskan padanya soal betapa pentingnya untuk menyimpan makanan.
Mengingat setelah jatuhnya Dinding Maria, banyak pengungsi datang ke tanah Dinding Rose, yang mengakibatkan berkurangnya stok makanan karena mulut yang harus diberi makan bertambah.
Apalagi, para pengungsi mulai berburu makanan di wilayah Dauper, meninggalkan lebih sedikit hewan bagi penduduk warga desa untuk diburu.
Ayahnya mengaku telah mempertimbangkan untuk memberikan hutan kepada mereka sehingga mereka dapat membuat ladang, sementara suku pemburu mulai merawat kuda.
Namun Sasha keberatan, dengan alasan bahwa mereka tidak boleh berhenti hidup sebagai pemburu hanya karena ada pendatang baru.
Ayahnya paham maksud Sasha, tetapi tidak setuju dengan pendapatnya.
Sang ayah mengatakan bahwa lebih penting menjaga orang lain, daripada hidup seorang diri.
Ayahnya berkata bahwa dia ingin hidup dengan klannya, meskipun itu berarti mengubah cara hidup mereka.
Sasha Blouse yang marah kemudian mendaftar di Militer sebagai pembalasan dalam serial Shingeki no Kyojin.