
The Eminence in Shadow: Anggota Shadow Garden yang Perkembangannya Lebih Pesat dari Cid Sendiri
- February 18, 2023
- comments
- Sorenamoo
- Posted in AnimeJejepanganManga
Berkat satu-satunya tujuan hidupnya untuk menjadi The Eminence in Shadow, keterampilan dan pengetahuan Cid Kageno yang dia kumpulkan selama dua kehidupan berbeda berada di level lain bahkan jika dibandingkan dengan tokoh terkuat di dunia fantasi barunya.
Namun, terlepas dari keahlian dan pengalamannya yang luas, Seven Shades dari Shadow Garden The Eminence in Shadow yang asli tampaknya memanfaatkan pengetahuannya dengan cara yang bahkan tidak terpikirkan oleh Cid.
Dengan kedok memberikan ‘Shadow’s Wisdom’ kepada para gadis, Cid The Eminence in Shadow mengajarkan Seven Shades beberapa hal dari kehidupan sebelumnya di Bumi, dari pertahanan diri dasar hingga ekonomi dan musik.
Kendati demikian, dia tidak menyangka bahwa gadis-gadis yang dia rekrut demi memenuhi fantasinya akan menggunakan kebijaksanaan itu untuk mengembangkan diri mereka sendiri dan Shadow Garden ke tingkat yang mengejutkan tepat di bawah hidungnya.
Alpha
Alpha adalah anak pertama yang diselamatkan Cid dari kutukan dan dibawa untuk membentuk Shadow Garden.
Cid menjadikannya murid dan teman pertama serta terlama di atas panggung untuk menjadi The Eminence in Shadow.
Pada awalnya, Cid mengajari Alpha dan korban kerasukan lainnya. Mereka menemukan beberapa pertahanan diri sederhana dan seni bela diri dasar yang dia kembangkan selama kehidupan masa lalunya. Namun, pengabdian Alpha pada Shadow (nama Cid sebagai pemimpin Shadow Garden) serta tujuan mereka untuk menghancurkan Diablos Cult membuatnya mengembangkan keterampilan ini lebih jauh.
Hanya dengan keterampilan dasar yang diajarkan Cid kepadanya, Alpha mampu mengembangkannya menjadi teknik pertarungan yang mematikan sampai dia menjadi anggota terkuat kedua di Shadow Garden, hanya kalah dari Shadow sendiri.
Saat dia berusaha untuk meningkatkan dirinya dan mengejar kekuatan Shadow sehingga bisa tetap di sisinya, Alpha juga mengembangkan keterampilan dalam penyamaran dan infiltrasi yang dia pelajari dari Shadow sampai pada titik di mana dia menjadi tidak terlihat oleh semua orang di sekitarnya, kecuali Shadow tentunya.
BACA JUGA: Boruto: Apakah Uchiha Sarada Bakal Mendapat Susanoo Seperti Sasuke?
Selain keterampilan fisiknya, Alpha mampu mengambil cerita dan anekdot sederhana tentang pembangunan rumah dan bangunan sederhana Jepang yang disebutkan Cid secara sepintas untuk menciptakan gaya arsitektur yang akrab di dunia mereka saat ini sebagai markas sementara bagi anggota Shadow Garden.
Meskipun usianya masih muda pada saat itu, dia dapat mengambil detail kunci yang dia pelajari untuk mengubahnya menjadi hasil yang praktis dan fisik. Hasil ini mengejutkan Cid karena struktur tersebut mengingatkannya pada kehidupan masa lalunya dan melakukan sesuatu yang bahkan tidak dia lakukan.
Beta (Natsume Kafka)
Anggota Shadow Garden lain yang mampu menerapkan kebijaksanaan Shadow lebih baik daripada Shadow sendiri adalah jack-of-all-trade, Beta.
Beta adalah anggota Seven Shades yang serba bisa, dia memiliki bakat untuk menceritakan ulang dongeng dan cerita yang diungkapkan Shadow kepada mereka.
Ia bisa menjiplaknya menjadi novel untuk menjadikan dirinya sebagai novelis terkenal.
Di bawah penyamaran sipilnya sebagai Natsume Kafka, campuran dari nama penulis terkenal dari Bumi, Natsume Soseki, dan Franz Kafka, Beta menjual cerita Shadow sebagai miliknya untuk membangun reputasinya.
Prestasi ini membuatnya diundang ke acara besar dan penting sebagai seorang tamu kehormatan.
Hal ini juga mengizinkannya mengumpulkan informasi untuk Shadow Garden, seperti selama Turnamen God of War.
Namun, tindakan khusus ini mengecewakan Cid ketika dia mengetahuinya, karena dia awalnya menceritakan kisah-kisah itu kepadanya karena kecintaannya pada sastra.
Cid tidak menyangka Beta akan menjiplak cerita sebelum menjualnya.
Posisi Beta juga membantunya lebih dekat dengan tokoh-tokoh berstatus tinggi seperti Putri Alexia Midgar dan Putri Rose Oriana.
Beta bisa mengawasi mereka agar tidak mengganggu rencana Shadow, bahkan jika dia tahu apa yang dipikirkannya.
Gama (Luna)
Dari semua anggota Shadow Garden, Gamma yang sangat cerdas mampu memanfaatkan kebijaksanaan Shadow.
Ia menggunakan pengetahuannya untuk menciptakan perusahaan Mitsugoshi tepat di bawah hidung Cid dan menjadi sangat sukses.
Berdasarkan ingatan Shadow tentang department store dan ekonomi dari Bumi, Gamma menggunakan alias sipil ‘Luna’ untuk membangun perusahaan sebagai kekuatan ekonomi di kerajaan Midgar sebelum memperluas dan mengembangkan cabang di kerajaan tetangga, seperti Oriana, Lindwurn, dan Vegalta.
Perusahaan Mitsugoshi menjual produk yang telah direkayasa ulang oleh Gamma dari informasi dasar dan samar yang dapat ditarik Cid dari Bumi.
Mulai dari garmen, kosmetik, hingga teknologi, terutama cokelat khas populer yang mereka perkenalkan ke dunia fantasi.
Produk yang Gamma ciptakan dengan bantuan Alpha dan Eta itu mampu melahirkan revolusi bisnis ekonomi dunia dan memperoleh keuntungan jumlah uang yang signifikan.
BACA JUGA: Kimetsu no Yaiba: Keistimewaan Pedang Nichirin yang Buat Para Iblis Mustahil Bisa Memakainya
Cid terkesan dengan kemampuan Gamma untuk mengkomersialkan produk yang hanya dia ceritakan pada Gamma.
Cid percaya bahwa anggota Shadow Garden hanya bermain sendiri dengan fantasi mereka dan permainan perannya.
Dia salah paham bahwa Gamma melakukannya untuk keuntungannya sendiri.
Alasan utama Gamma mendirikan dan menciptakan perusahaan Mitsugoshi adalah untuk mengelola serta mengatur keuangan Shadow Garden.
Ia ingin mengumpulkan uang untuk mendanai aktivitas mereka sekaligus menumbuhkan pengaruh dan kekuatan mereka saat mereka berperang melawan Diablos Cult.
Epsilon (Shiron)
Satu lagi anggota Shadow Garden yang mengambil kebijaksanaan Shadow dan menggunakannya lebih baik daripada Shadow sendiri adalah Epsilon yang sombong namun berbakat.
Selain mengembangkan keterampilan kontrol sihir yang diajarkan Shadow padanya sampai dia bisa mempertahankan bentuk menggairahkan bodysuit slime-nya serta mendapatkan pengakuannya, bersama dengan julukan ‘Precision,’ Epsilon menggunakan keahlian Cid sebagai pianis untuk membuat namanya terkenal.
Dikenal publik sebagai ‘Shiron,’ Epsilon menggunakan keterampilan piano yang dia pelajari dengan menonton Shadow bermain untuk memantapkan dirinya sebagai komposer dan pianis profesional terkenal.
Meskipun komposisi ‘asli’ yang dia tulis dicuri dari komposer bersejarah dari Bumi, seperti Mozart, Chopin, dan Beethoven, Epsilon mampu memenangkan penghargaan dan undangan ke acara-acara bergengsi, seperti Beta dan novelnya.
Hanya setelah mendengar dan melihat Epsilon bermain sebagai Shiron, Cid diingatkan akan kecintaannya pada piano dan betapa kerennya bagi The Eminence in Shadow untuk memainkan piano dengan terampil di bawah sinar bulan.
Cid Kageno mungkin adalah orang yang memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dia kembangkan selama dua kehidupannya kepada anggota Shadow Garden; namun, Seven Shades-lah yang benar-benar memanfaatkan kebijaksanaan ini untuk membantu mereka mencapai tujuan.
Sementara Cid hanya menggunakan keterampilan dan pengalamannya untuk menguntungkannya dalam perjalanannya menjadi The Eminence in Shadow, anggota Shadow Garden menggunakan wawasan yang dia ajarkan kepada mereka secara lebih praktis, membangun kekuatan dan pengaruh mereka untuk mempersiapkan diri menghadapi perang melawan Kultus Diablos.