Saat para Pain berhasil tertangkap, Jiraiya menusuk mereka dengan Pedang Batu dan percaya mereka sebenarnya sudah mati.
Saat Jiraiya hendak pergi, salah satu Pain menyerangnya dari belakang hingga memutuskan lengan kirinya.
Kini, semua Pain selain Nagato berada di depan Jiraiya.
Jiraiya mengenali bahwa salah satu Pain adalah Yahiko. Hal ini menguatkan asumsinya bahwa Pain yang sesungguhnya adalah Nagato.
Ketika ditanya, Pain meyakinkannya bahwa Yahiko sudah mati, lalu menyerang untuk membunuh Jiraiya juga.
Setelah pertempuran yang berkepanjangan, Jiraiya mundur ke dalam Barrier: Toad Gourd Prison.
Salah satu Pain mengikutinya, tapi Jiraiya bisa menangkapnya.
Jiraiya kemudian menyadari bahwa dia pernah bertemu dengan Pain yang ia tangkap bertahun-tahun yang lalu. Jiraiya kemudian mengingat prediksi Great Toad Sage bahwa Jiraiya akan berkeliling dunia. Ia mulai curiga kenapa bisa mengenal Pain tersebut.
Fukasaku dan Shima merekomendasikan dia kembali ke Konoha untuk melaporkan apa yang dia temukan, tapi dia menolak, percaya ini adalah kesempatan terbaik untuk mencari tahu siapa Pain. Dia menyuruh Shima mengantarkan Pain tersebut ke Konoha sementara dia dan Fukasaku menghadapi Pain lainnya lagi.
Lima Pain lainnya dengan cepat mengelilingi Jiraiya ketika dia kembali ke medan perang, tetapi dia dapat mengkonfirmasi teorinya yakni masing-masing Pain adalah seseorang yang dia temui selama perjalanannya.
BACA JUGA : 5 Teori Hunter X Hunter yang Mungkin Jadi Kenyataan, Gon Tidak Punya Ibu Kandung?
Sebelum dia bisa menyampaikan hal ini kepada Fukasaku, tenggorokannya dihancurkan dan dia ditikam oleh salah satu Pain.
Saat hidupnya mulai memudar, Jiraiya merenungkan kegagalannya memenangkan hati Tsunade, menebus dosanya soal Orochimaru, melindungi Minato atau Hokage Ketiga, dan sekarang memiliki kematian yang berarti.
Pikirannya beralih ke Naruto, yang Jiraiya tahu tidak akan menyerah pada kegagalan seperti ini dan akan terus berjuang selama dia bisa.
Jiraiya memutuskan bahwa dia, sebagai guru Naruto, harus menunjukkan tekad yang sama.
Dengan demikian, ia memaksa dirinya kembali untuk kembali sadar dan menggunakan energi terakhirnya untuk menggoreskan pesan kode ke punggung Fukasaku.
Meskipun Pain berusaha untuk menghentikannya, Fukasaku mampu melarikan diri ke Konoha.
Jiraiya terlempar ke laut oleh serangan Pain dan mulai tenggelam. Jiraiya menghabiskan saat-saat terakhirnya untuk terus memikirkan Naruto, dan memutuskan bahwa dialah merupakan Anak Dalam Ramalan yang sesungguhnya.
Jiraiya yakin dunia berada di tangan yang baik jika Naruto ingin menjadi penyelamatnya.
Puas dengan bagaimana babak terakhir dalam hidupnya telah berubah, Jiraiya secara resmi mengakhiri apa yang dia beri judul Tale of Jiraiya the Gallant.
Sebelum dia meninggal, Jiraiya memutuskan bahwa sekuelnya harus disebut Tale of Naruto Uzumaki, dan tersenyum melihat betapa bagusnya judul itu.
https://youtu.be/RBXJiL8H3dA