Tsunade mengingatkan Jiraiya soal sensei mereka, Hokage Ketiga, yang ingin Jiraiya menjadi Hokage Keempat.
Namun, hal itu justru ditolak oleh Jiraiya.
Tsunade juga mengingatkan Jiraiya soal dirinya yang tidak dapat mencegah pembelotan Orochimaru.
Karena rasa bersalahnya itu, kata Tsunade, Jiraiya terus memantau aktivitas mantan rekannya tersebut selama bertahun-tahun.
Jiraiya menjawab dengan dengki bahwa dia tidak perlu khawatir tentang itu lagi dan Tsunade merenungkan tindakannya selama ini.
Jiraiya mengingat masa lalu yang dibagikan ketiganya, soal perubahan Tsunade dari seorang gadis berdada rata menjadi seorang wanita dengan dada besar.
Begitu juga dengan momen keduanya menjadi tua hingga membuat pipi Tsunade merah.
Jiraiya bersiap untuk pergi ketika Tsunade memintanya untuk memberikan informasi jika keadaan memburuk.
Jiraiya mengingatkan Tsunade bahwa dia tidak bisa meninggalkan desa karena status Hokage. Sementara itu, Tsunade mengatakan bahwa Kakashi dan Naruto bisa menggantikannya.
Jiraiya menertawakan harapan tinggi Tsunade pada Naruto. Menurutnya, Tsunade hanya terbawa emosi karena mantan kekasih dan adiknya memiliki impian yang sama dengan Naruto. Hanya saja, Naruto tidak mati seperti keduanya.
BACA JUGA : Mengulik Mode Cosmic Fear Garou, Sang Pemburu Pahlawan Bisa Tiru Pukulan Serius Saitama One Punch Man!
Tsunade menjawab bahwa Jiraiya memiliki harapan yang sama untuk Naruto, setelah mengajarinya Rasengan.
Jiraiya menjelaskan bahwa dia hanya melakukannya untuk tujuan nostalgia karena Naruto mengingatkannya pada muridnya Minato Namikaze, yang menjadi Hokage Keempat.
Tsunade merenungkan bagaimana Naruto mengingatkannya pada ayahnya, Minato, karena penampilan mereka sama. Namun, kepribadiannya lebih mirip dengan ibunya, Kushina Uzumaki, seorang kunoichi dari Uzushiogakure. Jiraiya mengungkapkan bahwa meskipun dia tidak pernah memiliki anak, dia menganggap Minato sebagai anak yang bisa dia banggakan, dan Naruto sebagai cucunya.
Jiraiya memutuskan waktu keberangkatannya telah tiba, dan Tsunade sambil menangis mengatakan kepadanya untuk kembali dengan selamat, karena dia tidak ingin kehilangan Jiraiya. Jiraiya bertanya apakah dia akan menangis untuknya. Ia juga bersiap untuk mengakui cintanya pada Tsunade. Namun, ia memilih untuk tertawa saat melihat Tsunade tersipu malu.
Jiraiya kemudian meninggalkan desa sementara Tsunade melihatnya sambil meneteskan air matanya.
https://youtu.be/Q6oo8ErOGCo
BACA JUGA : One Punch Man: Kekuatan Rahasia Saitama yang Tidak Diketahui Banyak Orang