Angkatan Laut itu tampaknya yakin bahwa Shirohige menyembunyikan hartanya di sini, menambahkan bahwa jika para penduduk tidak diberitahu lokasinya, maka Angkatan Laut akan menganggapnya sebagai tindakan pembangkangan.
Tampak Angkatan Laut yang hina itu mengancam hendak menembak anak-anak satu per satu agar para penduduk mau berbicara. Hal ini mendorong anak-anak untuk bersumpah tidak ada harta karun di tempat itu.
Seorang wanita tua terlihat menyebut mereka monster karena memperlakukan para penduduk seperti ini hanya karena mereka tidak dapat membayar Pemerintah Dunia. Perkataan itu mendorong Angkatan Laut untuk bertanya apakah bijaksana untuk menjadi pemberontak tanpa kehadiran Marco.
Angkatan Laut itu kemudian menyuruh wanita tua itu untuk dieksekusi dan tampaknya tidak ada yang bisa menghentikannya.
Namun, Edward Weevil kemudian muncul, mengusir petugas yang diketahui bernama Kapten Ratel dan tentaranya. Marine kemudian terlihat meninggalkan pulau dan meminta bala bantuan sebelum cerita kembali ke masa sekarang.
Anak-anak mengatakan bahwa jika Weevil tidak muncul, desa akan hancur. Marco kemudian menyebutnya pahlawan dan mengatakan dia senang semua orang selamat.
Namun, ibu Weevil, Miss Bakkin, memanggil Marco dan mengatakan itu belum berakhir.
Dia lebih lanjut mengatakan bahwa Admiral Ryokugyu datang dan menangkap Weevil. Miss Bakkin menuntut agar Marco menyelamatkan Weevil dan juga menyerahkan harta Shirohige.
Narasi di sini juga dengan menarik menegaskan bahwa Bakkin memang Miss Buckingham Stussy.
Terungkap juga bahwa dia “Mantan Anggota MADS” dan “Orang yang Mengaku Sebagai Ilmuwan”, serta mantan anggota Bajak Laut Rocks.
BACA JUGA: One Piece: Diduga Hidup Sejak Abad Kekosongan, Teori Ini Ungkap Penyebab Gorosei Tak Akan Bisa Mati