“Dia memang Oni (Onigashima),” ejek Luffy.
“Kaido hijau,” kata Nami.
“Hijau Mom!” kata Chopper.
“Marimo sialan!” tambah Sanji.
Momen ini tentu saja bukan terjadi sekali dua kali saja.
Zoro memang diketahui memiliki ‘hati keras’jika itu menyangkut pemikiran perempuan tidak berdaya dan harus ditolong.
Seperti kita tahu, kisah masa lalu Zoro berhubungan dengan seorang pendekar pedang wanita.
Atau lebih tepatnya anak perempuan.
Gadis bernama Kuina, yang merupakan anak dari gurunya bermimpi untuk menjadi pendekar pedang terkuat.
Kuina membenci pandangan bahwa perempuan tidak bisa menjadi kuat atau setara dengan pria.
Zoro yang kerap berlatih bersama Kuina pun menyadari hal tersebut.
Bukan sekali dua kali saja Zoro kalah bertarung dari Kuina.
Perlahan tapi pasti, Zoro jadi memiliki idealisme bahwa perempuan juga bisa bertarung.
Ini adalah bentuk pengakuan Zoro terhadap Kuina.
Berbeda dengan Zoro, Sanji sama sekali tidak pernah mau meladeni perempuan sebagai lawannya.
Ini karena menurut Sanji, perempuan harus dilindungi.
Padahal, Zoro pernah melakukan hal tersebut yang justru melukai Kuina.
KLIK DI SINI UNTUK BACA ARTIKEL ONE PIECE LAIN
KLIK DI SINI UNTUK NONTON CHANNEL YOUTUBE SORENAMOO