Gagal Jadi Joy Boy
Sepanjang pertarungannya dengan Luffy, serial ini terus menyiratkan bahwa Kaido tahu lebih banyak tentang rahasia dunia ini. Terutama ketika rahasia itu menyangkut Joy Boy.
Dia bahkan mengatakan karakter lain “tidak mungkin Joy Boy,” hal ini menyiratkan bahwa meskipun dia tidak tahu identitas aslinya, dia masih mengenali Joy Boy saat karakter tersebut memenuhi beberapa persyaratan tertentu. Namun meski begitu, tampaknya ada hubungan antara keduanya yang jauh lebih dalam daripada pertarungannya dengan Luffy.
Kilas balik King dan Kaido menyiratkan bahwa sejak keduanya bertemu, Kaido agak menyadari keberadaan Joy Boy, setelah mengetahuinya dari King.
Tampaknya keduanya percaya bahwa Kaido sebenarnya adalah reinkarnasi dari sang sosok legendaris.
Kaido mengklaim bahwa dia adalah orang yang akan mengubah dunia, seperti yang dilakukan Joy Boy 800 tahun sebelumnya.
Hal ini bisa menjelaskan mengapa dia sangat ingin tiba di Wano, karena Joy Boy dinubuatkan untuk kembali ke sana.
Meskipun baru-baru ini dikonfirmasi bahwa Luffy adalah reinkarnasi yang sebenarnya, melihat kembali ceritanya menjadi jelas bahwa Kaido mungkin menyadari bahwa reinkarnasi Joy Boy bukan dia bertahun-tahun sebelum Topi Jerami tiba di Wano.
Dalam kilas baliknya, filosofi Kaido tentang sifat manusia ditampilkan dengan kuat.
Dia membenci gagasan tentang bangsawan dan kelas penguasa, sebuah penghinaan langsung pada kaum Tenryuubito.
Dalam benak Kaido, dia percaya manusia adalah hewan yang diatur oleh hukum alam. Dalam pengertian ini, perang dan medan perang adalah tempat di mana dia percaya bahwa semua makhluk pada dasarnya sama, dengan satu-satunya faktor penentu adalah kekuatan dan kehendaknya sendiri.
Lebih jauh, Kaido percaya bahwa melalui peranglah kesetaraan dan kebebasan sejati dapat dicapai.
Di dunia yang diperintah oleh sekelompok individu sedarah, egois dan kejam seperti Tenryuubito, keinginan Kaido untuk kebebasan dan kesetaraan sebenarnya cukup mulia.
Namun, mentalitas “Hukum Alam” Kaido bertentangan dengan hal itu karena ia menggunakannya sebagai alasan untuk memperbudak orang-orang Wano.
Joy Boy adalah seseorang yang membawa kebahagiaan dan senyuman untuk semua yang dia temui dan percaya pada kebebasan untuk semua.
Satu-satunya senyuman yang diciptakan Kaido adalah penduduk Wano yang dipaksa memakan buah SMILE yang gagal. Kaido mungkin berawal sebagai seseorang dengan kekuatan dan keinginan untuk membebaskan dunia, tetapi metodenya sangat salah.
BACA JUGA : Naruto: Bukan karena Ingin Abadi, Ini Alasan Hidan Akatsuki Gemar Habisi Lawannya