Hinata Sakaguchi merupakan salah satu karaker terkuat di serial Tensei Shitara Slime Datta Ken atau Tensura.
Dia adalah komanda dari Pengawal Kekaisaran dibawah perintah Paus secara langsung.
Hinata juga pernah bertugas menjaga Kerajaan Suci Ruberion dibawah kepemimpinan Raja Iblis Luminous Valentine.
Seperti tampak pada anime Tensura, Hinata sempat bertarung dengan Rimuru Tempest.
Hinata atas perintah Gereja Suci Barat menyerang Rimuru karena mereka berprinsip untuk memerangi monster.
Kekuatan Hinata membuat Rimuru terpojok apalagi sang slime tak bisa mengeluarkan kekuatan penuh saat itu.
Rimuru akhirnya memilih kabur dari pertarungan dengan membuat kloning agar bisa lolos dari serangan sang True Hero.
Berlanjut dari situ, keinginan Hinata mengkonfrontasi Rimuru ternyata belum berakhir.
DISCLAIMER: ARTIKEL INI MENGANDUNG SPOILER DARI NOVEL RINGAN TENSURA!!!
Hinata Sakaguchi mengetahui sepak terjang Rimuru yang menghabisi 15 ribu prajurit untuk menjadi Raja Iblis.
Setelah itu, dia menemui Tujuh Calestial Sage guna meminta izin menggunakan Hero Spiritual Weapon.
Hinata kemudian mendatangi Tempest dengan 100 pasukan elit Ksatria Suci.
Saat itu, Rimuru yang sudah menjadi Raja Iblis Sejati bisa mengalahkan Hinata dengan mudah.
Rimuru juga menggunakan Raphael untuk menghubungkan Hinata dengan roh Shizue Izawa yang ada di dalam dirinya.
Pertemuan Hinata dan Shizue ini melepaskan sang True Hero dari pengaruh Yuuki Kagurazaka.
Kemenangan mutlak Rimuru ini membuat Hinata dan Ksatria Suci harus mengakui keunggulan sang slime.
Selesai bertarung, Rimuru mengundang Hinata dan para ksatria dalam sebuah perjamuan.
Sebelum pergi dari Tempest, pada ksatria menundukkan kepala sebagai rasa hormat dan permintaan maaf kepada Rimuru.
Mereka salah menganggap kalau semua monster adalah makhluk jahat.
Ksatria bawahan Hinata yang paling berbakat, Arnaud Baurman bahkan mengatakan kalau penduduk Tempest harusnya disebut demi-human, bukan monster.
Hal ini diupayakan agar tidak bertabrakan dengan prinsip Gereja Suci Barat yang anti monster.
Setelah kembali dari misi penyerangan Tempest yang gagal, Hinata mengundurkan diri dari posisinya.
Ia juga memutus kontak dengan Kerajaan Suci Ruberion.
Dia mengikuti saran dari sang guru, Shizue Izawa untuk menyelamatkan 5 anak yang ‘ditahan’ oleh Yuuki.
Dengan bantuan Fritz, Hinata berhasil menyusup masuk dan bertemu dengan anak-anak tersebut.
Hanya saja, Chloe O’Bell tidak ada di sana.
Yuuki muncul dan menjelaskan kalau anak-anak tersebut memang sejak awal dijadikan sebagai umpan.
Hinata pun bertanya mengenai keberadaan Chloe. tapi anehnya baik Yuuki atau anak-anak lain mengaku tak mengenal siapa sosok yang dimaksud.
Pertarungan terjadi antara Hinata dan Yuuki.
Meski sudah jauh lebih kuat pasca mendapatkan Hero Egg, Hinata masih kaget dengan kemampuan Yuuki.
Pasalnya, Yuuki mengatakan kalau dia bisa memberikan perintah pada Hero, gadis yang terperangkap di peti mati Luminous.
Yuuki lantas memerintahkan Hero untuk menikam jantung Hinata.
Hinata Sakaguchi pun tewas seketika.
Namun kericuhan tersebut memberikan kesempatan pada Fritz untuk menggunakan Teknik Manipulasi Ruang dan Waktu.
Ia membawa anak-anak serta mayat Hinata Sakaguchi kembali pulang.
Jasad Hinata kemudian diberikan kepada Kardinal Nicholas dan Leonard.
Mereka berduka atas kehilangan Hinata dan memulai rencana baru untuk melawan Yuuki Kagurazaka.