Saat itu, Rimuru yang sudah menjadi Raja Iblis Sejati bisa mengalahkan Hinata dengan mudah.
Rimuru juga menggunakan Raphael untuk menghubungkan Hinata dengan roh Shizue Izawa yang ada di dalam dirinya.
Pertemuan Hinata dan Shizue ini melepaskan sang True Hero dari pengaruh Yuuki Kagurazaka.
Kemenangan mutlak Rimuru ini membuat Hinata dan Ksatria Suci harus mengakui keunggulan sang slime.
Selesai bertarung, Rimuru mengundang Hinata dan para ksatria dalam sebuah perjamuan.
Sebelum pergi dari Tempest, pada ksatria menundukkan kepala sebagai rasa hormat dan permintaan maaf kepada Rimuru.
Mereka salah menganggap kalau semua monster adalah makhluk jahat.
Ksatria bawahan Hinata yang paling berbakat, Arnaud Baurman bahkan mengatakan kalau penduduk Tempest harusnya disebut demi-human, bukan monster.
Hal ini diupayakan agar tidak bertabrakan dengan prinsip Gereja Suci Barat yang anti monster.
Setelah kembali dari misi penyerangan Tempest yang gagal, Hinata mengundurkan diri dari posisinya.
Ia juga memutus kontak dengan Kerajaan Suci Ruberion.
Dia mengikuti saran dari sang guru, Shizue Izawa untuk menyelamatkan 5 anak yang ‘ditahan’ oleh Yuuki.