
Spy x Family: Benarkah Anya Forger Meniru Karakter Eri di Boku no Hero Academia? Mengupas Perbandingan Keduanya dan Masa Depan yang Akan Mereka Hadapi
- April 15, 2022
- comments
- Urusai
- Posted in AnimeJejepangan
Spy x Family merupakan seri anime Season Spring 2022, yang diadaptasi dari manga karya Tatsuya Endo dengan judul yang sama.
Seri ini menceritakan aksi berlatar belakang seperti perang dingin antara negara Westalis dengan Ostania yang dibalut dengan komedi dan berfokus kepada keluarga Forger, yang mana terdapat karakter Anya Forger di dalamnya.
Para Forger ini merupakan keluarga palsu yang beranggotakan mata-mata milik Westalis, Twilight, seorang pembunuh, Yor sang “Putri Duri”, dan seorang anak angkat perempuan bernama Anya.
Meski Anya terlihat seperti karakter Shounen yang unik, apakah benar dia mengikuti langkah dari Eri di Boku no Hero Academia?
Tentunya Eri tahu dan sangat paham dengan apa yang telah dialami oleh Anya.
Bagaimana Anya Meniru Pendahulunya, Eri?
Dari berbagai sudut pandang, Anya Forger merupakan karakter Eri yang “baru”, meski mereka tetap memiliki perbedaan.
Sebagai awal, mereka berdua memiliki karakter semi misterius dengan cerita latar belakang tragis yang jelas, dengan mereka berdua sama-sama tidak diperlakukan sebagai anak-anak pada umumnya, tapi sebagai subjek tes karena bakat unik dan luar biasa yang mereka miliki.
Di dalam dunia Spy x Family, telepati merupakan hal yang langka dan sangat berharga, dan para ilmuan Ostania melakukan eksperimen kepada Anya dan melihat apakah mereka dapat mengubahnya menjadi senjata rahasia untuk melawan Westalis.
Eksperimen tersebut terlihat mengalami kegagalan, dan Anya berakhir di panti asuhan sampai Twilight mengadopsi dia sebagai anak angkatnya untuk mengirimkannya ke akademi Eden demi Operasi Strix.
Saat ini, Anya hidup cukup bahagia dan bebas, meski dia tidak bisa lepas secara menyeluruh dari masa lalunya.
Telepati yang dimiliki oleh Anya membuatnya sangat mengerti betapa berbahaya, menakutkan, dan menipunya para orang dewasa di dunia ini.
Dia mengetahui berbagai hal yang tidak seharusnya diketahui oleh anak perempuan seusianya.
Sama seperti Anya, Eri juga sangat menderita saat bersama dengan Overhaul untuk memproduksi obat yang dapat menekan Quirk.
Dia sama sekali tidak memiliki kehidupan normal yang sama dengan anak lain di usianya sampai Eri bertemu dengan Izuku, Mirio, dan pahlawan lain yang menyerang tempat persembunyian Shie Hassaikai untuk menyelamatkannya dan menangkap Overhaul untuk sekali dan selamanya.
Setelah itu, Eri perlahan-lahan mulai menyembuhkan luka mental yang dia miliki dan memiliki kehidupan normal untuk pertama kalinya.
Meski setelah sampai di adegan Christmas, dia masih memiliki perjalanan yang panjang untuk menyembuhkan dirinya, bahkan dengan Izuku, Mirio, dan Shota Aizawa (Eraser Head) yang menjaganya.
Mereka adalah para Forger di Boku no Hero Academia yang menyelamatkan seorang anak yang tidak bersalah dari eksploitasi.
Tapi, persamaan antara keduanya hanya sampai disini, karena mereka berdua akan memiliki masa depan berbeda yang menunggu mereka.
Anya Memiliki Masa Depan yang Lebih Baik daripada Eri
Meski memang benar kalau Eri sekarang telah mendapatkan yang lebih baik, dengan Izuku dan teman-teman barunya, masa depan yang menunggu Eri terlihat lebih suram daripada Anya Forger.
Meskipun Eri hidup di dalam dunia dimana kekuatan super merupakan hal yang lumrah, dia memiliki luka mental dan pengalaman traumatis yang lebih parah daripada Anya, yang bisa kita lihat dari kenampakannya setelah penyerangan di tempat persembunyian Shie Hassaikai.
Dan yang membuat ini menjadi lebih buruk, Quirk Rewind yang dimilikinya merupakan beban yang berat karena Quirk tersebut dapat melakukan berbagai hal yang luar biasa.
Tapi penggunaannya sangat beresiko hingga membuat Eri tidak disarankan untuk menggunakannya.
Bahkan faktanya, dia mungkin mewakilkan tahap terakhir dari teori singularity Quirk, dimana Quirk di generasi terbaru akan menjadi sangat kuat yang membuat masyarakat akan sangat terpengaruh sampai ke titik yang tidak dapat kita bayangkan.
Eri merupakan potensi gelap yang mungkin akan terjadi, dan dia masih belum siap untuk hal ini, bahkan sekarang ini saja dia mungkin masih belum siap untuk bersekolah seperti anak-anak pada umumnya.
Hal ini sangat kontras dengan Anya Forger, dia menjalani kehidupannya tidak berdasarkan trauma masa lalu, melainkan berdasarkan pengalaman yang dia dapatkan saat ini, dan dia lebih melihat ke masa depan daripada terjebak di masa lalu.
Terlebih lagi, Anya lebih bisa hidup didalam masyarakat normal, meski dia tidak terlalu bagus dalam belajar dan kemampuan telepatinya tetap mengganggunya.
Antusiasme, kebahagiaan, dan kompetensi yang dimiliki oleh Anya menunjukkan kalau dirinya siap untuk melawan apapun yang mendatanginya, dengan dirinya yang optimis tentang masa depan yang dia miliki.
Lalu, meski telepati yang dia miliki memang langka, kemampuannya ini lebih kepada menguntungkan dirinya daripada menjadi beban yang harus ditanggungnya.
“Quirk” yang dia miliki tidak sebesar Eri, jadi kemungkinan dia akan menjadi lebih baik lagi dalam menggunakannya dengan semakin berjalannya waktu.
Baca berita dan informasi mengenai anime serta manga lainnya hanya di Sorenamoo