Gunko
Gunko, seorang wanita muda berambut pirang, dibedakan oleh matanya yang berwarna heterokromatik dan topi penjual koran berwarna gelap dengan kacamata.
Dia kejam dan sombong, sangat bangga dengan afiliasinya dengan para Ksatria Suci, seperti yang ditunjukkan ketika dia dengan kejam memukuli Loki untuk menghukumnya karena menolak tawaran untuk bergabung dengan kelompok bergengsi tersebut.
Gunko tidak diperkenalkan dengan gelar kehormatan formal “Saint,” dia juga tidak memiliki nama depan dan belakang yang lengkap.
Atribut yang hilang ini membedakannya dari para Ksatria Suci lainnya yang diperkenalkan sejauh ini, mungkin menunjukkan bahwa dia tidak dilahirkan sebagai Naga Langit.
Sebagai pengguna Buah Iblis, Gunko telah mengonsumsi Buah Panah-Panah, benda berjenis Paramecia yang memungkinkannya membuat perban seperti anak panah yang dapat dikendalikannya secara telepati, mengarahkan lintasannya melalui gerakan tangan dari jauh.
Ujung-ujungnya yang berbentuk mata panah dapat digunakan untuk serangan menusuk, sementara perban itu sendiri berfungsi sebagai tali untuk mengikat, menghancurkan, atau mencekik target.
Lebih jauh lagi, panah-panah tersebut dapat dikombinasikan untuk membuat konstruksi, seperti tanduk berujung tajam untuk menusuk dan menjepit lawan atau sarung tangan dan sepatu bot besar untuk melapisi anggota tubuh dan dengan demikian meningkatkan kekuatan serangan mereka dalam pertempuran jarak dekat.
Yang lebih mengesankan adalah Gunko dapat menggunakan anak panah sebagai vektor untuk meningkatkan kekuatan serangannya.
Garis-garis berbentuk anak panah itu memang dapat membentuk jalur untuk serangan Gunko, dan jika ia mengikuti jalur yang ditentukan, momentum serangannya akan meningkat secara signifikan.
Namun, ada sisi negatifnya: anak panah itu juga memberi tahu lintasan serangan, yang memungkinkan musuh-musuh Gunko untuk memprediksi gerakannya selanjutnya.
Sejauh ini, Gunko telah menggunakan kekuatan Buah Iblisnya untuk menaklukkan beberapa Raksasa, mengalahkan hewan-hewan Loki, dan menghajarnya hingga babak belur (meskipun “Pangeran Terkutuk” itu sudah tidak berdaya pada saat itu).
Menariknya, ia juga dapat menggunakan perban berbentuk anak panahnya untuk membuat jalur baginya untuk bergerak di udara, serta membuat platform seperti burung baginya dan sekutunya untuk terbang.