5. Perang Besar yang menghancurkan kerajaan kuno
Sebuah revolusi terjadi setelah perang dengan pengorbanan yang tak terhitung jumlahnya. Selama Abad Kekosongan, dua puluh negara sekutu menentang kerajaan kuno untuk menggulingkannya. Aliansi tersebut pada akhirnya menghasilkan pembentukan Pemerintah Dunia.
Namun, segala sesuatu tentang kerajaan besar itu hilang dalam catatan sejarah, bahkan namanya. Profesor Clover menyimpulkan bahwa masa lalu dan nama kerajaan itu sangatlah penting dan memegang kunci untuk memahami Abad Kekosongan.
Clover tertembak sebelum dia sempat mengumumkan nama kerajaannya. Perang Besar adalah peristiwa paling penting di Abad Kekosongan, yang berakhir sekitar tahun 722 dengan jatuhnya Shandora.
6. Penghancuran ras Lunarian
Lunarian adalah ras orang dari Red Line yang bisa membuat api dengan tubuhnya. Ras ini diyakini telah punah, dan King dari Bajak Laut Beast adalah satu-satunya yang selamat. Jauh sebelum Mary Geoise ada, penduduk Lunarian tinggal di Red Line dan dipuja sebagai dewa.
Namun, mereka diburu selama Abad Kekosongan. Tidak ada yang tahu mengapa dan kapan hal itu terjadi, begitu pula peran penduduk Bulan di Abad Kekosongan. Meskipun King adalah satu-satunya yang selamat, Vegapunk menggunakan dia sebagai subjek tesnya.
Informasi yang diperolehnya membantu Vegapunk menciptakan Seraphim dari Pemerintah Dunia yang akan menggantikan Tujuh Panglima Perang.
7. Kesalahan Besar Ratu Lili
Saga Terakhir One Piece menyebutkan nama Ratu Lili. Dia adalah penguasa Arabasta selama Abad Kekosongan dan anggota aliansi. Untuk alasan yang tidak diketahui, dia tidak pernah kembali ke rumah setelah Pemerintah Dunia didirikan.
Akibatnya, tanggung jawab untuk memerintah Arabasta berada di pundak saudaranya. Di One Piece chapter 1085, Imu mengungkapkan bahwa dia melakukan “kesalahan” yang menyebabkan Poneglyph tersebar ke seluruh dunia.
Mereka punya alasan untuk percaya bahwa Lili menyebarkan Poneglyph sebagai bagian dari rencana yang rumit. Oleh karena itu, mengingat tindakan Lili merupakan kejahatan besar terhadap Pemerintah Dunia dan karena nama lengkap Lili adalah Nefertari D. Lili, tindakannya mengakibatkan semua orang yang menyandang julukan “D” sebagai “musuh bebuyutan para dewa”.