
Menurut spoiler untuk One Piece chapter 1165, cerita sampulnya adalah Law dan Bepo yang menggunakan Zeus sebagai bantal.
Momen ini memang ringan, tetapi kemudian chapter ini dimulai, dan inilah akhir dari humor.
Kisah berlanjut hingga mencapai klimaks Insiden God Valley, dan chapter 1165 menunjukkan bahwa Bajak Laut Rocks telah bubar.
Shiki, salah satu anggotanya, pergi untuk menyatakan bahwa Bajak Laut Rocks telah berakhir.
Semua orang pergi ke jalannya masing-masing.
Ini adalah momen emosional dalam chapter ini karena mereka dulunya adalah kru yang hampir tak terkalahkan, tetapi sekarang setelah mereka menjalani perjalanan masing-masing, momen ini akan mendefinisikan ulang era bajak laut berikutnya.
Oda telah memanfaatkan momen ini dalam bentuk penceritaan yang indah karena akhir Rocks menjadi fondasi bagi sistem Yonko di masa depan.

Sebelum acara utama One Piece chapter 1165 dimulai, kita melihat Kaido dan Linlin (Big Mom) berdiam diri sejenak.
Linlin mengingatkan Kaido bahwa ia berutang budi padanya seumur hidup, merujuk pada Kaido yang mencuri Buah Iblis yang ingin ia berikan kepada putranya.
Ini mungkin terdengar seperti umpan nostalgia, tetapi implikasi dari kalimat ini sebenarnya meletakkan dasar emosional bagi persaingan mereka di kemudian hari.
Perpisahan mereka terasa dingin, hampir seperti transaksional, menggambarkan bagaimana keserakahan dan kesombongan menghancurkan bahkan ikatan terkuat di antara bajak laut.
Penggunaan dialog Oda di sini memperkuat tema yang terus berulang: Di dunia bajak laut, utang dan aliansi bersifat sementara, tetapi dendam menggema selamanya.

Salah satu bagian paling mengejutkan dari One Piece chapter 1165 adalah perkenalan Polo Gram.
Ia diduga sebagai ayah Marco, karena ada kemiripan dalam penampilan mereka.
Polo Gram memperkenalkan dirinya kepada Shirohige dan memintanya untuk bergabung, karena ia adalah penggemar beratnya.
Meskipun belum dipastikan apakah pertemuan itu akan menjadi penting nantinya, atau apakah itu cara Oda untuk menambahkan humor.