One Piece chapter 1116 menegaskan bahwa Pemerintah Dunia memiliki Senjata Kuno yang mereka gunakan untuk menghancurkan Kerajaan Lulusia dan Mother Flame hanyalah sumber energi untuk senjata ini.
Ada spekulasi bahwa Pemerintah Dunia One Piece memiliki Senjata Kuno Uranus karena merupakan satu-satunya yang lokasinya saat ini tidak diketahui. Namun di mana lokasi Senjata Kuno lainnya dan fungsinya belum diketahui. Senjata Kuno Poseidon adalah Putri Shirahoshi dan Senjata Kuno Pluton adalah kapal perang canggih dari Abad Kekosongan.
Walau disebut kapal perang, bukan berarti Pluton benar-benar benda mati, itulah yang membawa kita ke topik artikel One Piece hari ini.
Senjata Kuno Pluton bisa jadi adalah seekor paus seperti Laboon yang telah dimodifikasi menjadi kapal perang dan bisa saja tertidur di kedalaman kerajaan Wano.
Disclaimer: Segala pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini sepenuhnya milik penulis.
Senjata Kuno Pluton adalah salah satu dari tiga senjata kuno yang diwariskan dari Abad Kekosongan oleh Joyboy.
Senjata ini merupakan kapal perang yang menggunakan teknologi yang sangat canggih seperti dari Abad Kekosongan yang memiliki kemajuan teknologi yang tidak ada bandingannya dengan era seri saat ini.
Kapal perang tersebut pertama kali disebutkan pada alur Arabasta oleh mantan Shichibukai Crocodile yang bertanya kepada Raja Arabasta, Raja Cobra, tentang keberadaannya. Karena pengenalannya yang samar-samar, penggemar tidak terlalu memperhatikannya.
Senjata Kuno Pluton menjadi perhatian utama setiap orang selama arc Water 7 One Piece.
Selama arc ini, Tom, pembuat kapal yang mengasuh Franky dan Iceberg, menunjukkan kepada muridnya cetak biru kapal ini.
Keduanya terkesima melihat desainnya, sambil bertanya-tanya bagaimana seseorang bisa membuat kapal seperti itu.
Tom menambahkan bahwa itu adalah kapal perang terburuk di Grand Line karena dapat menghancurkan sebuah pulau dalam satu tembakan, mirip dengan Buster Call yang membutuhkan beberapa jam untuk menghancurkan sebuah pulau tetapi terdiri dari beberapa kapal.