Baginya, perpustakaan dan sekolah adalah tempat yang suci.
Perpustakaan dan sekolah tidak hanya berisi pengetahuan, tetapi juga esensi dari tanah airnya, rakyatnya, dan tujuannya.
Ketika Saint Sommers mengumumkan penculikan sepuluh anak, termasuk putra Gaban, dan menuntut Elbaph untuk membakar perpustakaannya, Robin memahami risikonya.
Jika ia tidak melakukan apa pun, karya Saul dan warisan Oharan akan hilang selamanya—kali ini tanpa harapan untuk ditemukan.
Menyelamatkan anak-anak itu juga menyelamatkan para cendekiawan, pembaca, dan pemimpin masa depan pulau itu.
Ia tidak hanya menyelamatkan nyawa—ia juga melestarikan memori, budaya, dan kebenaran.
Bagi Robin, hal-hal itu sama berharganya dengan kehidupan itu sendiri.
Namun, Gaban memiliki motivasi yang sangat pribadi untuk bertarung.
Putra dan istrinya kini secara pribadi terancam oleh Pemerintah Dunia.
Sementara Luffy berjuang untuk kebebasan dan mimpi, Gaban berjuang di sini sebagai seorang ayah dan suami.
Ketika Ripley memberi tahu dia bahwa putra mereka termasuk di antara yang diculik, reaksi Gaban langsung terlihat.
Dia bukan lagi sekadar mantan Bajak Laut Roger—dia adalah seorang ayah dalam konflik yang tidak pernah diinginkannya.
Bahaya bagi anak-anak Elbaph menjadi bahaya bagi keluarganya sendiri.
Robin dan Gaban sangat cocok pada momen ini.