Bocoran One Piece chapter 1143 baru-baru ini telah memicu teori baru tentang niat sebenarnya Loki atas tindakannya yang memalukan, yang menandai salah satu momen Elbaph yang paling diperdebatkan.
Manga One Piece chapter 1143 menampilkan pertukaran dialog penting yang mengubah persepsi kita tentang karakter pangeran raksasa tersebut.
Alur penebusan dosa dalam manga biasanya dimulai dengan pengungkapan kecil yang mendorong pembaca untuk mengevaluasi kembali keyakinan mereka saat ini, mengikuti pola penceritaan yang ditetapkan oleh Eiichiro Oda.
Percakapan antara Loki dan Hajrudin membangun fondasi untuk perubahan naratif, yang menunjukkan bahwa tindakan sang pangeran dipandu oleh motif yang lebih mulia daripada yang awalnya disarankan, terlepas dari kompleksitas etikanya.
Pada akhir chapter tersebut, Loki terbangun dan bertanya kepada Hajrudin, “Apakah kau benar-benar percaya bahwa aku membunuh Ayah karena keinginan pribadi?” sebelum menambahkan kalimat penting, “Aku tahu kau juga tidak percaya itu.”
Pernyataan ini menjadi penting untuk memahami jalan penebusan Loki karena pernyataan ini mengungkap kedalaman karakter yang sebelumnya tidak dikenali.
Pernyataan Loki mengungkap beberapa dimensi penting dari karakternya.
Pertama, pernyataan ini menunjukkan kepekaannya.
Loki memahami niat Hajrudin yang sebenarnya, meskipun para raksasa menunjukkan permusuhan terbuka terhadapnya.
Kecerdasan emosionalnya sangat bertentangan dengan penggambarannya sebagai penjahat yang mencari kekuasaan.
Kedua, ungkapan tersebut menyiratkan pemahaman bersama.
Melalui kata-katanya, “kau juga tidak percaya itu,” Loki menegaskan bahwa dia dan Hajrudin memiliki pemahaman yang lebih dalam di luar apa yang diyakini orang lain di Elbaph. Hal ini menciptakan hubungan yang tidak terduga di antara mereka.
Pernyataan ini menentang pandangan yang diterima bahwa motivasi Loki untuk membunuh Harald terbatas pada perolehan Buah Iblis.
Istilah “salah satu” menunjukkan adanya banyak cerita yang salah, yang mengungkapkan kebenaran yang lebih kompleks.