Pengenalan Somer merupakan salah satu subversi paling mencolok dari karakteristik Bangsawan Dunia yang mapan.
Dalam masyarakat tempat Celestial Dragon biasanya menyelubungi diri mereka dengan jubah mewah dan helm gelembung sambil menunjukkan penghinaan terbuka terhadap makhluk “yang lebih rendah”, penampilan Somer sebagai biksu prajurit yang tangguh dan terinspirasi oleh sepeda motor menciptakan ketegangan naratif yang langsung.
Pilihan desainnya—dari pakaian seperti kulit yang usang hingga posturnya yang siap bertempur—menunjukkan sekelompok Bangsawan Dunia yang mungkin telah menolak isolasi dekaden dari rekan-rekan mereka demi pendekatan yang lebih terlibat dan mungkin militan terhadap mandat ilahi mereka.
Pengodean visual karakter tersebut mengandung banyak lapisan makna.
Sementara penampilannya langsung membangkitkan estetika pemberontak dari budaya sepeda motor, ia secara bersamaan mengambil dari tradisi biksu prajurit abad pertengahan dan deskripsi alkitabiah tentang para nabi yang hidup di antara orang-orang biasa.
Pendekatan desain berlapis-lapis ini menunjukkan bahwa Somer, dan mungkin seluruh keluarga Shepherd, mewakili interpretasi yang berbeda tentang apa artinya menjadi “ilahi”—yang didasarkan pada tindakan dan kehadiran daripada sekadar status keturunan.