Black Maria: “Bukannya kau bilang ingin mengakhiri pertarungan ini dengan cepat!? Kau datang untuk melindungi “Kaki Hitam Sanji” yang memalukan itu…!! Kalo kamu kalah, kalian berdua hanya akan terlihat seperti sepasang orang bodoh!!”
Selagi bicara Black Maria menciptakan jaring laba-laba dibelakang Robin, dan Robin pun tak berdaya menempel di jaring tersebut.
Black Maria: “Cobalah mekarkan sesuatu, tapi apa bunga bisa mekar ditengah lautan api? Apa kau ingin meminta bantuan Tengkorak itu lagi untuk memadamkan api?”
Brook yang mendengarkan pembicaraan itu, langsung menjawab.
Brook: “Sungguh kata-kata yang sangat konyol, Black Maria. Jika aku jadi dirimu… aku akan pergi dari sana secepat mungkin…!! Yohoho”
Black Maria masih terus memukul tubuh asli Robin, yang masih menempel di jaring laba-laba.
Black Maria: “Kau hanyalah sebuah alat, Nico Robin!! Satu-satunya yang berharga darimu hanyalah otakmu!! Kamu tak memerlukan tangan dan kaki… dan juga perasaaan!!”
Sebuah flashback kecil pun dimulai yang mana Nico Robin mengigat masa disaat ia masih di tentara revolusi.
Koala dan Sabo ingin mengajari Robin bagaimana cara bertarung karena mereka berdua tak akan bisa melindungi Robin ketika Robin sudah keluar.
Hack datang dan mengatakan bahwa Robin itu sudah cukup kuat jadi tak perlu teknik semacam itu.
Tapi kemudian Robin bilang ingin belajar cara menggunakan telapak tangannya.
Koala dan Sabo dengan senang hati setuju untuh melatihnya.
Sabo mengajari Robin untuk mengincar inti dari target dan Koala mengajarkan gerakan rahasia “Gyojin Karate”.