Holy Knights mulai diperkenalkan di manga One Piece 1083 bahasa Indonesia.
Menurut manga One Piece 1083 bahasa Indonesia, Holy Knights merupakan unit khusus yang terdiri dari sembilan orang.
Ciri Holy Knights sendiri sudah mulai dibeberkan di manga One Piece 1083 bahasa Indonesia.
Mereka merupakan unit di bawah komando Pemerintah Dunia.
Holy Knights dikerahkan ketika terjadi kerusuhan Revolusi Delapan Negara.
Para anggota Holy Knights ini disebut memiliki kemampuan tempur yang luar biasa.
Mereka dimunculkan dalam bentuk siluet di chapter kali ini.
Salah satu Holy Knights tampak seperti Akagami Shanks.
Mulai dari baju, pedang dan tempat sarung pedangnya hampir sama.
Sosok mirip Shanks ini berada di tengah-tengah.
BACA JUGA: Demon Slayer Kimetsu no Yaiba – Asal Usul Hingga Sejarah Pedang Api Kamado Tanjiro yang Luar Biasa!
Sementara anggota lain tampak mengenakan topi cowboy.
Ada juga yang memiliki tanduk.
Delapan dari sembilan Holy Knights dikerahkan untuk mengincar Kerajaan yang membelot dari Pemerintah Dunia.
Muncul dugaan bahwa anggota kesembilan Holy Knights merupakan Akagami Shanks.
Karena posisinya di tengah, bisa jadi Shanks adalah pemimpin mereka.
Pembunuhan Cobra
Cobra diperlihatkan meninggal dunia di chapter kali ini.
Jasad Cobra terbaring di tanah dekat kursi rodanya.
Sabo kebetulan berada di dekat Cobra.
Tidak diketahui pasti mengapa Sabo bisa berada di sana.
Tapi, foto di surat kabar yang menyebut Sabo membunuh Cobra terlihat nyata, bukan settingan.
Kemungkinan besar, Morgan mengambil gambar itu setelah Gorosei membunuh Cobra dan Sabo tiba di sana.
Sabo tampak terkejut ketika membaca berita tersebut.
BACA JUGA: Demon Slayer Kimetsu no Yaiba – Asal Usul Hingga Sejarah Pedang Api Kamado Tanjiro yang Luar Biasa!
Sebelum ditemukan meninggal Cobra sempat mendatangi dua pengawalnya.
Ia berpesan pada mereka untuk menjaga Putri Nefertari Vivi.
Setelah itu, Cobra pergi menemui Gorosei hingga akhirnya ditemukan tewas.
Nefertari Cobra adalah raja ke-12 Kerajaan Arabasta, mantan patriark Keluarga Nefertari, suami mendiang Nefertari Titi dan ayah Nefertari Vivi.
Dia adalah karakter utama di seluruh Arc Arabasta dan peserta Reverie dua kali, setelah memainkan peran kunci dalam pemungutan suara yang menyebabkan pembubaran Shichibukai
Selama Reverie terbaru, Cobra, yang sakit dengan penyakit melemahkan yang tidak ditentukan, diduga dibunuh oleh kepala staf Tentara Revolusioner, Sabo, yang membantah tuduhan tersebut.
Spoiler Lainnya
Chapter ini mengungkapkan perlawanan luar biasa yang dikeluarkan oleh Karasu.
Karasu terungkap sebagai pengguna Buah Iblis Susu Susu no Mi, Buah Jelaga.
Sepertinya itu sejenis Buah Iblis Logia.
Admiral Fujitora bersiap untuk melancarkan sebuah serangan besar.
Wajah sang Komandan Revolusioner tampak terkejut lalu panel beralih ke Sabo.
Sayangnya, tidak diketahui bagaimana kelanjutan dari pertempuran tersebut.
Agen CP0 tampak terkesan dengan kekuatan Pasukan Revolusioner.
CP0 berkata jika mereka tidak ada di Marijoa, mereka akan menghancurkan segalanya.
Mereka yang dimaksud di sini adalah Admiral dan Komandan Pasukan Revolusioner.
Kamu bisa membaca manga One Piece 1083 bahasa Indonesia di situs resmi MangaPlus jika sudah rilis.