Pertama adalah ‘Dismantle’ sebuah tebasan normal.
Kedua adalah ‘Cleave; sebuah tebasan yang efektivitasnya berubah tergantung pada kekuatan musuh.
“Dismantle menerbangkan tebasan. Sementara ‘tebasan yang memotong dunia’ adalah Dismantle yang diperkuat dan targetnya diperluas,” jelas Kusakabe.
Cleave hanya bisa diaktifkan dengan cara menyentuh lawannya.
Kecuali jika Sukuna sedang mengaktifkan Domain Expansion.
Dan lagi, ada kondisi yang bisa membuat lawan Sukuna tetap akan mati meski mereka menggunakan Domain Amplification dan Simple Domain.
Yakni ketika Dismantle dan Cleave dilepaskan dari jarak nol meter.
Dan ‘tebasan yang memotong dunia’ seperti yang digunakan pada Gojo Satoru.
Kedua teknik Sukuna itu tidak bisa ditahan dengan penguatan Cursed Technique, Domain Amplification dan Simple Domain.
Kusakabe juga penasaran kenapa Sukuna tidak menggunakan Teknik Api yang dia gunakan di Shibuya.
Tapi pada akhirnya, Kusakabe mengambil kesimpulan bahwa Sukuna tidak bisa menggunakannya untuk sementara waktu.
“Tidak ada gunanya berpikir bagaimana untuk menghadapi teknik itu.”
“Apalagi kemampuan apinya sangat besar sampai bisa menyucikan Roh Terkutuk Kepala Gunung Berapi,” tukas Kusakabe.
KLIK DI SINI UNTUK BACA ARTIKEL JUJUTSU KAISEN LAIN
KLIK DI SINI UNTUK NONTON CHANNEL YOUTUBE SORENAMOO