Kenjaku mengaku kalau dirinya tidak punya ayah, sementara ibunya selalu sibuk.
Itu sebabnya, dia merasa kesepian dan mencari seorang attention seeker.
Takaba: Apa kau tahu Momotaro?
Kenjaku: Tidak tahu!
Takaba: Hei, biarkan yang ini berjalan mulus.
Takaba: Semua orang tahu cerita itu!
Kenjaku: Aku benar-benar tidak tahu (sedih)
Takaba: Apa?
Kenjaku: Aku tidak punya ayah dan ibuku sangat sibuk…
Takaba: Tunggu, benarkah… Maaf soal itu.
Host: Sungguh percakapan yang menyentuh.
Kenjaku: Aku tidak tahu apa pikiranmu soal rumah tanpa ayah, tapi aku senang. Ibuku sangat baik dan selalu membacakan cerita seperti Momotaro.
Takaba: Hei, jadi kau tahu Momotaro?
Kenjaku: Aku sangat kesepian, aku ingin mendapatkan perhatian karena ibuku terlalu sibuk.
Takaba: Sungguh menyusahkan!