Halaman 6
Akao: Satu-satunya cara agar kita bisa bebas adalah menghancurkan Al-Kamar! Ada lebih dari 20 pembunuh berbakat yang bertugas di fasilitas itu, bukan? Pada saat ini, kita kekurangan SDM dan perlengkapan untuk melawna mereka, jadi itu hal yang mustahil!
Akao: Apa kau paham sekarang? Aku butuh uang! Uang! Uang yang berbicara!
Akao: Ah, jika saja mereka ada di sini, ceritanya akan berbeda! Aku tak bisa menghubunginya sekarang, jika aku tidak hati-hati…
Pikiran Akao: Oh tidak, aku mengatakan hal yang kekanak-kanakan lagi.
Kei: Aku…
Halaman 7
Kei: Aku tidak ingin kau mati dan aku tidak ingin kau membunuh siapapun.
Akao: Walau kau berkata begitu… jika kau ingin menyelamatkan teman-temanmu, kau tidak punya pilihan selain membunuh musuh-musuhmu.
Kei: Aku tahu… tapi, sejujurnya,
Pikiran Kei: …jika aku tidak terlahir di dunia ini…
Kei: kebahagiaan yang kudapatkan setelah merenggut nyawa sebanyak itu…
Pikiran Kei: …bersamamu…
Kei: Aku tak bisa menahannya…
Pikiran Akao: Dasar orang egois…
Halaman 8
Pikiran Kei: Aku suka cara berpikir Kei. Tapi itu mustahil, dunia ini tidak dibuat untuk baik pada semua orang. Jadi aku akan menciptakan dunia di mana orang-orang baik bisa terus berbuat baik.
JAA: Saya telah menemukan lokasi Uzuki Kei.
Halaman 9
JAA: Dia saat ini bersembunyi di Daerah Tohoku, bekerja sama dengan Akao Rion yang juga menghilang. Akao Rion juga secara ilegal menerima permintaan pembunuhan di berbagai tempat. Ada intel yang menyebutkan bahwa dia menerima permintaan itu atas kemauannya sendiri.
Sei: Akao Rion… Apa wanita itu yang membodohi Kei…? Serangga sampah…!
Klien: Lama tak berjumpa! Aku akan memintamu untuk melakukan pekerjaan ini hari ini!
Halaman 10
Kei: AKu tidak ingin kau membunuh siapapun.
Akao: Ah… kali ini aku tidak akan melakukannya. Aku sedang tidak mood.
Klien: Dengarkan saja dulu permintaannya. Tugasmu adalah mengantarkan putri sebuah keluarga kelas satu ke tempat aman. Dia gadis berusia 14 tahun, anak polos yang tidak tahu apapun. Perusahaan keluarganya punya musuh. Sepertinya, pihak musuh bersiap untuk merencanakan penyerangan. Aku yakin orang lain yang tak seberbakat dirimu akan kesulitan.
Akao: Oke… tapi ini yang terakhir.