
Spoiler, Raw dan Dialog Manga Jujutsu Kaisen Modulo Chapter 3: Maru Dituduh Sebagai Pemakan Manusia
- September 20, 2025
- comments
- Sorenamoo
- Posted in JejepanganManga
Spoiler Jujutsu Kaisen Modulo Chapter 3 membawa kita lebih dalam ke dalam konflik antara manusia, para penyihir, dan alien misterius yang telah mengguncang dunia.
Dua chapter pertama meletakkan dasar bagi diplomasi, kecurigaan, dan agenda tersembunyi, sementara Jujutsu Kaisen Modulo chapter 3 meningkatkan taruhannya dengan memperkenalkan serangan “pemakan manusia” yang mengerikan di pedesaan.
Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler besar dari Jujutsu Kaisen Modulo Chapter 3
Jujutsu Kaisen Modulo Chapter 3: Misi dimulai di Gifu
Jujutsu Kaisen Modulo chapter 3 dimulai dengan tim penyihir yang dikirim ke Gifu, sebuah prefektur pedesaan yang jauh dari pusat energi terkutuk Tokyo.
Usumi, Yuka, Tsurugi, dan Maru menerima pengarahan: seorang “pemakan manusia” telah muncul, dan misi mereka adalah untuk mengatasinya.
Seketika, ketegangan pun muncul. Tsurugi menunjukkan bahwa roh terkutuk umumnya hanya muncul di Tokyo, yang telah lama dianggap sebagai “gurun supranatural” Jepang.
Selama beberapa dekade, para penyihir belum pernah berurusan dengan monster di luar area itu, hingga kini.
Yuka dan Usumi segera menyadari kejanggalan: makhluk pemakan manusia ini telah terlihat di hutan, bukan di dekat sungai, namun banyak saksi mata mengklaim ia menyerupai hiu.
Dua korban yang terkonfirmasi dan tiga laporan saksi mata menggambarkan gambaran yang meresahkan; sesuatu yang tidak wajar berkeliaran bebas.
Namun ada kejutan: kecurigaan dengan cepat beralih ke alien. Yuka bahkan menduga bahwa “identitas asli” si pemakan manusia mungkin terkait dengan Maru dan kaumnya. Tuduhan ini memicu konflik emosional antara manusia dan orang luar.
Jujutsu Kaisen Modulo Chapter 3 – Penyihir vs. Alien: Ketegangan yang memanas
Maru, yang terkejut dengan tuduhan tersebut, tidak langsung menyangkalnya tetapi bersikeras bahwa ada lebih banyak cerita daripada yang mereka ketahui.
Tsurugi menuduh Maru menahan kekuatannya di saat yang paling penting, khususnya merujuk pada insiden penculikan sebelumnya di mana Maru seharusnya bisa bertindak lebih cepat.
Maru membalas bahwa ia berada di bawah perintah ketat untuk tidak ikut campur. Bentrokan ini bersifat filosofis sekaligus personal.
Kemunculan Nagata: Sang Penyihir yang sudah Pensiun
Misteri semakin mendalam di Jujutsu Kaisen Modulo chapter 3 ketika sosok tak terduga tiba, Nagata, seorang pria tua yang mengaku sebagai seorang penyihir pensiunan dan lulusan Akademi Jujutsu.
Meskipun Tsurugi menggodanya sebagai “orang tua”, Nagata tetap memancarkan aura pengalaman dan otoritas.
Nagata dengan cepat meluruskan kesalahpahaman: “pemakan manusia” itu bukanlah roh atau alien terkutuk. Melainkan Toranosuke, seekor harimau pemakan manusia. Menurut Nagata, Toranosuke adalah keturunan dari dua harimau yang diimpor secara ilegal dari beberapa dekade lalu.
Kehabisan air dan mangsa, Toranosuke menyerbu desa-desa, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Namun, bagi Nagata, ini bukan sekadar misi. Ini urusan pribadi. Ia mengaku membesarkan dan menjalin ikatan dengan Toranosuke saat masih muda. Ia tidak ingin membunuhnya; ia ingin menyelamatkannya.
Pengungkapan ini memperumit segalanya. Tsurugi bersikap pragmatis: demi melindungi nyawa, Toranosuke harus dimusnahkan. Namun, Nagata yakin harimau itu adalah korban keruntuhan ekologis akibat manusia dan berhak mendapatkan kesempatan untuk bertahan hidup.
Kartu truf Nagata di Jujutsu Kaisen Modulo Chapter 3
Di halaman terakhir Jujutsu Kaisen Modulo Bab 3, Nagata menunjukkan bahwa ia bukan sekadar peninggalan masa lalu.
Ia menurunkan penghalangnya dan memperlihatkan kartu trufnya: indra penciuman khusus yang peka terhadap darah.
Dengan melacak aroma yang paling samar, ia memancing Toranosuke keluar, memanggilnya seolah-olah ia masih anak harimau pintar yang pernah dikenalnya.
Chapter ini berakhir dengan nada yang mencekam saat Nagata memanggil ke dalam kegelapan. Dengan Toranosuke yang akan segera muncul, Jujutsu Kaisen Modulo chapter 3 membawa kita ke ambang pertarungan dramatis, di mana batas antara membunuh dan menyelamatkan mungkin tidak hanya menentukan misi ini, tetapi juga persatuan kelompok.
Mengapa Jujutsu Kaisen Modulo Chapter 3 Penting?
Jujutsu Kaisen Modulo Bab 3 menonjol karena bukan hanya tentang aksi. Ini tentang pembangunan dunia dan konflik moral. Tsurugi dan Maru mewujudkan impulsivitas dan ketidakpastian masa muda, sementara Nagata mewakili pengalaman, kasih sayang, dan ikatan yang masih melekat dengan masa lalu. Dinamika mereka memperkaya narasi dengan lapisan ideologi.
Bab ini tidak memberikan jawaban yang mudah. Haruskah Toranosuke dibunuh untuk melindungi penduduk desa, atau diselamatkan sebagai korban tak berdosa dari kelalaian manusia? Haruskah Maru mematuhi perintah atau melindungi nyawa? Dilema-dilema ini menggemakan tema yang lebih besar tentang energi terkutuk, sihir, dan kondisi manusia.
Jujutsu Kaisen Modulo chapter 3 adalah kelas master dalam memadukan ketegangan, pembangunan dunia, dan zona abu-abu etika. Apa yang dimulai sebagai “perburuan monster” berkembang menjadi meditasi tentang tanggung jawab, kepercayaan, dan peran manusia dalam menciptakan monsternya sendiri.
Kembalinya Nagata menambah kedalaman emosional dan ikatan generasi dengan cara-cara penyihir kuno, sementara persaingan Tsurugi dan Maru menyuntikkan energi muda dan kekuatan moral.
Pengungkapan Toranosuke sebagai “pemakan manusia” dengan brilian menumbangkan ekspektasi; itu bukan kutukan, itu bukan alien, tetapi sesuatu yang jauh lebih tragis: seekor binatang buas yang didorong menjadi monster oleh tindakan manusia.