Halaman 16
Mitsuki Tidak juga, lagipula itu tidak penting sekarang.
Mitsuki: Sebenarnya aku sudah memikirkan hal ini sejak dulu.
Mitsuki: Eida, sebelum bertemu denganmu, aku tidak pernah tahu rasanya cinta.
Eida: Apa kau sedang merayuku? Itu percuma saja.
Mitsuki: Aku tahu ini emosi palsu yang diciptakan oleh kemampuanmu, tapi… Jika bukan karena dirimu, aku tidak akan pernah merasakan emosi sehebat ini seumur hidupku.
Halaman 17
Mitsuki: Mungkin ini karena aku hanyalah makhluk buatan. Bukan hanya cinta, konsep diriku saja sudah tidak jelas dari awal.
Mitsuki: Awalnya kupikir itu tidak akan jadi masalah, selama matahari yang menyinariku tetap berada di sisiku.
Mitsuki: Apapun yang terjadi padaku, selama sang matahari ada di sisiku, aku yakin semua akan baik-baik saja. Itulah yang kupikirkan dulu.
Mitsuki: Tapi… itu semua adalah sebuah kesalahan besar.
Halaman 18
Mitsuki: Pertama-tama… aku harus percaya pada diriku sendiri, jika tidak begitu…
Mitsuki: Aku akan kehilangan kendali atas diriku.
Mitsuki: Aku tidak akan tahu apa arti matahari bagiku… Apa saja hal yang kuanggap sangat berharga…
Eida: Boruto membuatku menyadari hal itu juga. Bukankah itu bagus?
Mitsuki: Mungkin iya, tapi aku harus mengatakan hal ini padamu…
Halaman 19
Mitsuki: Kau sama sepertiku…
Mitsuki: Mengapa kau menyukai Kawaki? Aku tidak bisa memahami hal itu.
Eida: Mungkin karena itulah arti cinta sejati. Hanya memikirkannya saja sudah membuat dadaku sesak dan kesakitan.
Eida: Percuma saja mencari tahu alasannya, karena cara kerja cinta memang seperti itu.
Halaman 20
Eida: Karena kemampuanku, kau merasakan emosi cinta palsu, karena itulah kau tidak memahami arti cinta sejati.
Mitsuki: Iya, sepertinya itu yang terjadi padaku.
Mitsuki: Tapi, aku sempat merasa takut.
Mitsuki: Saat itulah aku mulai percaya bahwa matahariku tidak seperti yang kubayangan. AKu takut kehilangan sosok itu.
Mitsuki: Matahari, entah itu asli atau palsu, aku mencoba untuk tidak memikirkannya.
Eida: Apa kau ingin mengatakan bahwa aku juga merasa seperti itu? Dengan jatuh cinta, maka aku bisa menjadi manusia?