Reaksi para anggota kru memberikan wawasan tentang bagaimana mereka memandang ambisi Luffy. Jinbei, yang memimpin Bajak Laut Matahari, memahami bahwa bajak laut dapat mencari kebebasan tanpa harus melanggar hukum.
Tawanya yang hangat saat mendengar mimpi Luffy melambangkan harapan untuk masa depan yang lebih cerah di mana bajak laut dikaitkan dengan pembebasan daripada kejahatan.
Franky, mantan bos kejahatan dunia bawah, memiliki perspektif yang sama, setelah menyaksikan sendiri sisi lembut bajak laut.
Dia percaya bahwa visi Luffy dapat mendefinisikan ulang apa artinya menjadi bajak laut.
Bagi Robin, yang telah menjelajahi dunia kriminal bawah tanah, mimpi Luffy mewakili perspektif baru, yang dapat melampaui kenyataan pahit yang telah dihadapinya.
Chopper, yang terinspirasi oleh mentornya Hiluluk, memandang tujuan Luffy sebagai sarana penyembuhan dan pembebasan yang berasal dari perjalanan transformatifnya sendiri.
Brook, dengan semangatnya yang riang, menyukai gagasan penggambaran bajak laut yang lebih baik dan lebih menyenangkan, yang selaras dengan identitasnya sebagai Raja Jiwa yang menyebarkan kebahagiaan.
Sebaliknya, Usopp mewujudkan keraguan yang mungkin dimiliki banyak orang mengenai tujuan Luffy.
Gagasan untuk mengubah persepsi dunia tentang bajak laut tampaknya mustahil, terutama mengingat potensi bahaya seperti Pemerintah Dunia dan kru bajak laut yang ditakuti yang biasanya dikaitkan dengan mereka.
Meskipun demikian, kemurahan hati dan kepolosan Luffy, bersama dengan keyakinannya yang tak tergoyahkan pada aspek moral bajak laut, sangat merangsang sisi positif Usopp. Namun, sisi ini peka terhadap cita-cita Luffy dan beresonansi dengan keinginan kolektif yang mereka semua miliki.