Manga Seven Deadly Sins: Four Knights of the Apocalypse chapter 157 sub Indo memperlihatkan Tethis membuka portal ke Camelot.
Dia berhati-hati agar tidak ketahuan oleh pihak lawan di Seven Deadly Sins: Four Knights of the Apocalypse chapter 157 bahasa Indonesia.
Gilthunder dan Howzer bertanya pada Meliodas apakah aman untuk mengirim anak-anak ke Camelot di Seven Deadly Sins: Four Knights of the Apocalypse 157.
Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler manga Seven Deadly Sins: Four Knights of the Apocalypse chapter 157 sub Indo
Raja Meliodas menjawab bahwa 2 tahun yang lalu dia tidak terlalu percaya akan hal tersebut, tetapi putranya telah menjadi orang yang sangat dapat dipercaya.
Percival memeluk Nasiens dan Anne untuk melindungi mereka.
Keempatnya berada di suatu tempat yang disebut Vortex of Chaos, yaitu sebidang tanah di tengah lubang, masing-masing lubang terhubung dengan tanah Camelot.
Jika beruntung, mereka bahkan akan pergi ke seluruh kerajaan.
Tempat ini disebut koridor yang menghubungkan fragmen acak di Camelot.
Anne memberi tahu mereka bahwa mereka sudah lama tidak mendengar kabar dari Tim Tristan atau Gawain.
Percival mendongak dan berkata, “Aku mengerti, Nasiens ikuti kami ya”.
Percival meraih pinggang Anne lalu menarik lengan Donny sementara Nasiens terbang di belakang mereka.
Percival memilih lubang yang mengarah ke suatu tempat di Camelot.
Namun ia tidak memilih sembarangan, menurutnya ia bisa merasakannya, karena ia adalah roh kehidupan, saudara-saudaranya ada di manapun ada kehidupan.
Selain itu, ia juga bisa belajar tentang sesuatu dan merasakannya.
Donny menyadari bahwa itulah yang membuat Percival mengetahui tentang kekalahan Gowther.
Percival menjawab bahwa dia hanya mengetahui sebagian ceritanya saja.