Atas alasan itulah, lanjut Ochaco, Toga menangis pada perang sebelumnya.
Toga semakin marah mendengar penjelasan ini.
Menurutnya, air matanya menetes karena kesalahan Uraraka.
Ochaco pun setuju dengan pernyataan itu, tapi menurutnya bukan hanya itu.
Menurutnya, saat mereka bertemu di hutan, Ochaco takut karena tidak bisa memahami toga.
Walau begitu, ia menganggap Toga masih bisa tersenyum dengan natural.
Toga memintanya untuk diam dan mulai mengenang soal Twice.
Ia juga bersyukur tidak membuat nama penjahat dan bisa hidup sesuai yang dia inginkan.
Uraraka berkata bahwa dia sudah pernah mendorong Toga sekali dan dia tahu dunia ini tidak ideal bagi orang seperti Toga.
Walau begitu, Uraraka mengagumi fakta bahwa Toga bisa berbicara secara bebas tentang hal dan orang yang dia cintai.
Pada saat itu, Ochaco memikirkan soal Deku.