Berikut ini adalah spoiler lanjutan manga Jujutsu Kaisen 269.
Manga Jujutsu Kaisen 269 ini berjudul “Examination” atau “Pemeriksaan”.
Pada chapter Jujutsu Kaisen 269 tersebut, tampak orang-orang yang selamat dari Sukuna melakukan evaluasi.
Maki terlihat memarahi Yuta karena bertindak ceroboh dan berisiko.
“Masalah paling besar di sini adalah andai saja Yuta menjalankan tugasnya dengan lebih serius, kita akan menang dengan cara jauh lebih mudah,” kata Maki.
*Yuta menelan ludah*
Maki mengatakan kalau pertama-tama, dia akan melancarkan serangan dadakan pada Kenjaku.
Kemudian diikuti rencana Sword Executioner Higuruma.
“Jika kita menggunakan Cursed Speech jarak jauh Toge, kita bisa menyelesaikannya dengan cepat,” kata Maki.
“Higuruma harusnya membawa kaset perekam itu bersamanya,” tambah Maki.
Namun Todo berargumen bahwa serangan mendadak Yuta adalah hal penting.
Apalagi kekuatan Yuta dan Rika penting untuk mencegah Cursed Spirit mengamuk.
Higuruma ternyata masih hidup, dia bergabung dalam obrolan mereka.
Ia mengatakan kalau Sukuna hanya bermain-main dengannya.
“Sukuna hanya bermain-main denganku, dia bisa membunuhku kapan saja.”
“Kalau orang seperti Okkotsu tidak di sana, aku pasti sudah mati,” kata Higuruma.
Ia menambahi kalau Cursed Speech sangat mudah untuk dilawan.
“Aku yang memutuskannya kapan paling tepat untuk digunakan daam domain Okkotsu tanpa ada yang mengganggu.”
“Domainku tidak memperbolehkan kekerasan jadi itu mustahil digunakan di sana,” ucap Higuruma.
Kusakabe menimpali, kalau dia tidak menyangka kalau penyihir Jujutsu yang ‘lahir’ 2 bulan lalu masih hidup melawan Sukuna.
“Itu bukan hal yang aku sengaja,” jawab Higuruma.
Maki kembali menyalahkan Yuta karena “bantuan dari luar negeri”.
“Apapun itu! Bantuan dari luar negeri, jika mereka ada sejak awal, semuanya akan jadi berbeda!” seru Maki.
Semua orang mengiyakan ucapan Maki tersebut.
Yuta membela diri, dia mengatakan kalau Miguel enggan datang untuk membantu.
“Mereka bilang padaku mau datang!” ujar Yuta.
“Tapi mereka datang,” kata Maki.
Yuji yang melihat Maki dan Yuta beradu mulut meminta kedua senpainya tenang.
“Tenang-tenang,” kata Yuji.