Manga Seven Deadly Sins: Four Knights of the Apocalypse chapter 150 berjudul Hope.
Perlu diketahui, Seven Deadly Sins: Four Knights of the Apocalypse chapter 150 sub Indo melanjutkan pertarungan Nasiens, King dan yang lainnya dalam melawan Four Evils.
Sempat kalah dari King, anggota Four Evils bisa kembali meregenerasi tubuhnya lagi di Seven Deadly Sins: Four Knights of the Apocalypse chapter 150 bahasa Indonesia.
Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler manga Seven Deadly Sins: Four Knights of the Apocalypse chapter 150
Chapter dimulai dengan cover berwarna sebanyak dua halaman.
Dalam cover tersebut, terdapat judul chapter 150 yakni Hope atau Harapan.
Selain itu, ada juga halaman berwarna yang menampilkan sosok Nasiens.
Tampak Nasiens yang berusaha mengendalikan Tombak Suci yang tak terkendali.
Nasiens kembali meluncurkan Tombak Suci ke arah Worreldane.
Sayangnya, anggota Four Evils itu bisa menghindarinya dengan mudah.
Usut punya usut, Nasiens juga memasukkan racun dengan reaksi lambat yang sempat mengenainya.
Tampak panel di mana King dan Nasiens bekerja sama.
Pasangan ayah dan anak itu saling melempar Tombak Suci.
Elixir of Life tampak masih dipegang oleh Worreldane.
King mengarahkan Tombak Suci ke arah sang penjahat.
Sayangnya, Worreldane mengeluarkan Perfect Cube.
Ia berhasil menahan Tombak Suci King.
King lalu menggunakan Tyrant’s Storm dan berhasil menghancurkan Perfect Cube Worreldane.
Chastiefol kemudian kembali ke bentuk awal.
King melemparkan Tombak Suci miliknya dan berhasil mengenai tubuh Four Evils.
Tubuh Worreldane tampak terbaring di tanah, King juga mulai kewalahan.
Semua orang mengira bahwa perjuangan mereka sudah membuahkan hasil.
Diane kemudian mengangkat tubuh Nasiens dan menatapnya dengan penuh kasih sayang.
King kemudian mengecek kondisi Sixtus.
Ia berjalan ke arah Elixir of Life dan berusaha mengamankannya.
Tiba-tiba saja, Worreldane bisa bangkit lagi.
Ia berusaha menghentikan King yang hendak mengambil Elixir of Life.
King yang lengah tak memiliki persiapan untuk mempertahankan diri.
Worreldane yang bangkit berusaha menyerang King lagi.
Diane dan Nasiens mulai mengkhawatirkan King yang masih terluka parah.
Rupanya, serangan Worreldane meleset.
Padahal, King sudah berada di depan matanya.
King sendiri juga heran mengapa dirinya masih selamat.
Worreldane lalu melancarkan serangannya lagi.
Lagi-lagi, ia gagal mengenai King.
Semua orang yang ada di sana juga kebingungan dengan peristiwa tersebut.
King kemudian mengendalikan Tombak Suci Chastiefol lagi.
Sayangnya, ia mulai kehabisan sihir.
Melihat King yang kewalahan, Nasiens mulai turun tangan.
Nasiens menggunakan Melagaran Poison.
Ia lalu menjelaskan bahwa itu adalah racun dengan reaksi lambat yang memengaruhi kanalis setengah lingkaran.
Selain itu, racun tersebut juga mengurangi keakuratan target dalam hal menentukan arah serangan.
Nasiens juga menyebut racun tersebut mengurangi presisi dan kemampuan mengelak targetnya.
Nasiens: Kau mungkin bisa menghindari seranganku yang tadi, tapi sekarang kau tidak akan bisa menghindar…!!!
Catatan editor: Saat kekuatan Nasiens dan King bersatu, kekuatan yang melebihi imajinasi meledak.
BACA JUGA: Four Knights of The Apocalypse: Masa Lalu Jericho dan Lancelot yang Jadi Awal Perjalanan Mereka
BACA ARTIKEL KAMI DI GOOGLE NEWS