Semua orang mengira bahwa perjuangan mereka sudah membuahkan hasil.
Diane kemudian mengangkat tubuh Nasiens dan menatapnya dengan penuh kasih sayang.
King kemudian mengecek kondisi Sixtus.
Ia berjalan ke arah Elixir of Life dan berusaha mengamankannya.
Tiba-tiba saja, Worreldane bisa bangkit lagi.
Ia berusaha menghentikan King yang hendak mengambil Elixir of Life.
King yang lengah tak memiliki persiapan untuk mempertahankan diri.
Worreldane yang bangkit berusaha menyerang King lagi.
Diane dan Nasiens mulai mengkhawatirkan King yang masih terluka parah.
Rupanya, serangan Worreldane meleset.
Padahal, King sudah berada di depan matanya.
King sendiri juga heran mengapa dirinya masih selamat.
Worreldane lalu melancarkan serangannya lagi.
Lagi-lagi, ia gagal mengenai King.
Semua orang yang ada di sana juga kebingungan dengan peristiwa tersebut.
King kemudian mengendalikan Tombak Suci Chastiefol lagi.
Sayangnya, ia mulai kehabisan sihir.
Melihat King yang kewalahan, Nasiens mulai turun tangan.
Nasiens menggunakan Melagaran Poison.
Ia lalu menjelaskan bahwa itu adalah racun dengan reaksi lambat yang memengaruhi kanalis setengah lingkaran.
Selain itu, racun tersebut juga mengurangi keakuratan target dalam hal menentukan arah serangan.
Nasiens juga menyebut racun tersebut mengurangi presisi dan kemampuan mengelak targetnya.
Nasiens: Kau mungkin bisa menghindari seranganku yang tadi, tapi sekarang kau tidak akan bisa menghindar…!!!