Ochaco membalas justru Toga yang aneh karena melakukan tranfusi darah untuknya.
Toga kemudian berkata jika dia selalu hidup sesuai yang dia inginkan.
Karena itu, Toga tidak akan membiarkan dirinya tertangkap, walaupun itu permintaan Ochaco sendiri.
Toga meminta maaf karena telah menikam dan meneriaki Ochaco.
Menurut Toga, Toya membakar rumah yang memaksa Toga untuk menjadi normal.
Tindakan itu membuat Toga bahagia. Hanya saja, walau rumahnya sudah hilang, luka di hatinya masih tetap ada.
Ochaco pun menyadari bahwa luka di hati Toga itu masih tetap ada.
Walau bukan jalan termudah, Ochaco berhasil menyentuh hati Toga dan membuatnya merasa lebih ringan.
Toga kemudian berterima kasih kepada Ochako dan mengaku jika dirinya merasa senang.
Transfusi darah masih berlanjut saat Ochaco mulai meneriakkan nama Toga. Sang penjahat tampak tersenyum.
Narasi Toga berlanjut, rupanya saat dia meminum darah orang lain, rasa cinta dan cemburu mulai bersatu.